# Tags
#Kampus

Wisuda ke-10 STBA-PIA Medan, 42 Lulus Cumlaude

KampusMedan – Medan, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Medan, mewisuda 74 orang lulusannya secara hybrid untuk Angkatan Tahun 2021, yaitu 60 orang lulusan Program Studi (Prodi) Sastra China dan 14 orang Program Studi (Prodi) Sastra Inggris. Dari 74 orang lulusan tersebut, 42 orang diantaranya cumlaude, terdiri dari 38 orang Prodi Sastra China dan 4 orang Prodi Sastra Inggris.

Lulusan terbaik Wisuda ke-10 tahun ini, dari Prodi Sastra China adalah Glady’s Phesia dengan IPK 3,94, putrid Alm.Hong Sing Salim & Tuty. Sedangkan lulusan terbaik dari Prodi Sastra Inggris adalah Christine dengan IPK 3,56, putrid Tjin Huat & Lily. Kedua lulusan terbaik tersebut mendapatkan penghargaan dari Ketua Harian Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara (MITSU), Juswan Tjoe.

Atas terlaksananya Wisuda ke-10 STBA-PIA Medan tersebut, Kepala LLDIKTI Wilayah I, diwakili Kabag Akademik Solahuddin.SH, menyampaikan apreasiasi atas capaian kinerja dan reputasi STBA-PIA yang telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan anak bangsa, dan terutama dalam pemenuhan indikator kinerja LLDIKTI Wilayah I, yang berkaitan dengan jumlah mahasiswa berprestasi, berwirausaha dan tracer study.

Menurutnya, STBA-PIA Medan telah berkontribusi nyata dalam peningkatan kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti, yang berkaitan dengan PTS yang terakreditasi B, peningkatan kualitas sumber daya Iptek dan Dikti yang berkaitan dengan persentase dosen dengan kepangkatan guru besar (professor), berkualitas doktor, bersertifikat pendidik dan lektor kepala.

Ketua Harian MITSU, Juswan Tjoe, foto bersama dengan dua lulusan terbaik, yaitu Gladys dan Christine

“Wisuda bukanlah akhir dari proses perjuangan pendidikan, namun langkah awal menuju proses pendidikan yang sesungguhnya, dimana pada wisudawan/ti akan dihadapkan langsung pada tantangan dan persaingan terbuka dan ketat di masyarakat. Para lulusan harus dapat mengaplikasikan dan bersaing dengan kompetensi yang telah diperoleh selama proses pembelajaran di kampus. Kompetensi yang diperoleh di STBA-PIA anda jadikan sebagai modal awal untuk berkiprah di masyarakat”,tegasnya.

Solahuddin berharap para wisudawan/ti menjaga nama baik almamater dimana pun berada, dan terpenting juga agar para lulusan dapat berkontribusi positif terhadap kampus melalui ikatan alumni, yang dapat memberikan peningkatan mutu penyelenggaraan akademik, baik dalam bentuk sumbangan pikiran, juga sumbangan materi.

Konsul Jenderal RRT untuk Kota Medan, Qiu Weiwei mengatakan, hubungan RRT-Indonesia berdiri di titik awal sejarah yang baru, dan kerjasama yang bersahabat antara kedua Negara di berbagai bidang akan membuka peluang pembangunan baru.

Menurut Qiu Weiwei, selama ini, dengan upaya bersama dari seluruh dosen dan mahasiswa, STBA-PIA telah tumbuh dan berkembang menjadi besar, pendidikan Bahasa Mandarin dan Inggris telah membuahkan hasil, dan telah menghasilkan banyak lulusan profesional bidang bahasa asing yang luar biasa, yang dalam rangka memajukan kerjasama berbagai bidang antara RRT dan Indonesia telah memberikan kontribusi besar.

“Saya berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan era baru dan peluang yang baru untuk terus maju dengan berani, mengerahkan kekuatan sepenuhnya, menjadi penghubung pertukaran budaya dan kerjasama persahabatan antara RRT dan Indoensia, dan bekerja keras untuk pengembangan bilateral yang lebih besar. Konjen akan terus memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk pengembangan kampus”,harapnya.

Tamu Undangan dan Wisudawan/ti

Sementara itu, Ketua Harian MITSU, Juswan Tjoe menyampaikan terimakasih kepada para orangtua wisudawan/ti, atas kepercayaannya kepada STBA-PIA mendidik anak-anak mereka. Selain itu, Juswan Tjoe juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada para lulusan.

“Orangtua tidak pernah menghitung-hitung berapa biaya yang sudah dikeluarkan untuk pendidikan anak-anaknya, tidak pernah berharap supaya dibayar. Tapi Anda harus membayar jasa orangtua kita itu, dengan cara berbakti. Sudah berapa lama Anda tidak menggenggam tangan orang tua Anda. Waktu kalian diantar sekolah ke SD, tangan orang tua kalian masih licin, sekarang coba genggam tangannya pasti sudah keriput. Tangan yang keriput itulah yang menyekolahkan kalian dan memperjuangkan pendidikan Anda”,ujarnya.

Ketua STBA-PIA, Prof.Dr.Berlin Sibarani MPd, didampingi Pembantu Ketua I Sinar Anwar BA.MTCSOL, Pembantu Ketua II, Anthony Hualangi SKom.MTCSOL, Pembantu Ketua III Yenny Marlim BA.MPd, Kepala Tata Usaha Dewi Kartika Bed.MTCSOL, Ketua Prodi Sastra Inggris Winaria Peggy L.Simanjuntak SS.MHum, Ketua Prodi Sastra China Karina SS.MTCSOL, mengatakan, STBA-PIA telah menerapkan KKNI, Critical Thinking telah dijadikan sebagai dasar dan pusat perhatian, karena aspek ini dipandang sebagai komponen terpenting dari Cognitive Development, yang memicu dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan tiga Cognitive Skills terpenting, yaitu Skill for Innovation, Skill for Creation dan Skill for Smart Communication.

“Artinya, tanpa critical thinking, innovation, creativity dan smart communication tidak akan dapat dicapai. Hanya SDM yang memiliki critical thinking, innovative, creativity skills dan smart communication lah yang mampu bertahan dan berkompetisi di era ini.Atas dasar rancangan ini, STBA-PIA optimis melepas saudara untuk terjun dan berkompetisi di era yang serba disruptive ini. Paling sedikit saudara telah menguasai dasar-dasarnya, sehingga saudara dapat memperdalam penguasaan cognitive skills tersebut sambil berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi lainnya”,tegasnya.(RED/MBB)