# Tags
#Kampus

Tim PKM FE Unpri Berikan Pelatihan Pembuatan Arang di Kelurahan Kwala Bekala Medan Johor

KampusMedan – Medan, Sejumlah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) Medan memberikan pelatihan pengolahan limbah Organik menjadi arang Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, Sabtu (4/12/2021). Pelatihan tersebut merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen FE UNPRI Medan, sebagai salah satu tuntutan Tridarma Perguruan Tinggi.

Tim PKM dari FE UNPRI, Yovie Ernanda.SE.MM sebagai ketua, dan dua orang anggota Ricky Rafii Ritonga SE.MM dan Mangasi Butarbutar SE.MM, menghadirkan narasumber seorang pakar di bidangnya, yaitu Ir.Rena Arifah Simbolon MSi. Pemilihan topik PKM kali ini dilatarbelakangi kekhawatiran kelangkaan energi ke depan, khususnya energi fosil, sekaligus sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di Kelurahan Kwala Bekala dimaksud.

Ketua Kelompok I PKM FE Unpri Yovie Ernanda.SE.MM (baju merah), bersama anggota Ricky Rafii Ritonga SE.MM (baju kotak menunduk)) dan Mangasi Butarbutar SE MM (jongkok) ketika mencetak arang bersama warga setempat

“Melalui PKM kali ini, kita menyadarkan masyarakat soal isu kelangkaan energi BBM dan gas ke depan, termasuk kerusakan lingkungan.Karena bahan pembuatan arang ini dari limbah atau sampah organik, maka masalah sampah bisa terbantu. Kelangkaan BBM dan gas kedepan bisa diatasi dengan penggunaan arang dalam memasak sehingga bisa menghemat pengeluaran atau biaya keluarga. Bahkan bisa dijual dan mampu meningkatkan pendapatan keluarga. Penggunaan arang sehat ini, karena tidak berapi dan tidak berasap, maka kita juga berkontribusi menjaga lingkungan, khususnya dalam mencegah penipisan lapisan ozon”,ujar Yovie Ernanda SE.MM.

Usai dipaparkan di dalam ruangan bagaimana proses pengolahan limbah organik menjadi arang, Ir.Rena Arifah Simbolon kemudian mempraktekkan pembuatan arang tersebut di ruang terbuka.Ranting-ranting dan daun-daun dimasukkan ke dalam alat pembakaran berbentuk tong/drum, kemudian ditutup setelah beberapa waktu.

“Kalau ranting dan dahan pohon dibakar tanpa ditutup maka akan menjadi abu. Kalau ditutup sehingga tidak ada udara, maka ranting, dahan pohon ataupun batok kelapa akan menjadi arang dengan wujud yang tetap seperti semula”,ujar Ir.Rena Arifah Simbolon.MSi.

Setelah beberapa lama ditutup dan asapnya sudah habis, maka ranting dan dahan pohon yang sudah menjadi arang tersebut kemudian ditumbuk halus, selanjutnya dicampur dengan lem kanji yang sudah dimasak sebelumnya. Kemudian adukan tersebut dipadatkan melalui alat untuk menghasilkan arang yang padat, kemudian dijemur dan siap digunakan.

Ketua Kelompok I Yovie Ernanda.SE.MM (tiga dari kanan)bersama anggota menunjukkan produk arang yang diolah dari sampah

“Sampah organik kita dapatkan dengan gratis. Tepung kanji pun kalau kita beli harganya murah. Jadi membuat arang sehat ini sebenarnya tinggal kemauan kita saja. Arang ini bisa digunakan memasak, tak perlu beli minyak lampu dan gas elpiji. Itu artinya pembuatan arang ini mampu menghemat biaya. Bahkan pembuatan arang ini mampu meningkatkan pendapatan keluarga, karena arang sehat ini bisa dijual ke cafe, restoran dan hotel”,papar Ir.Rena Arifah Simbolon.MSi.

Pada kegiatan tersebut, baik dosen FE UNPRI yang tergabung dalam PKM tersebut bersama masyarakat setempat langsung mempraktekkan pembuatan arang. Masing-masing dosen sudah membawa sampah organik dari rumah masing-masing, ditambah sampah organik masyarakat Kelurahan Kwala Bekala. Habis dibakar dan sudah menjadi arang, kemudian ditumbuk sampai halus dan diayak, kemudian dipadatkan. Bentuk arang tersebut pun bisa dibentuk sesuai keinginan.

Masyarakat pun antusias mengikuti pelatihan pembuatan arang tersebut.Jontar Sinaga SE mewakili masyarakat setempat menyampaikan terimakasih atas kegiatan PKM dosen FE UNPRI. “Kami sangat berterimakasih atas adanya kegiatan PKM dosen-dosen FE UNPRI ini. Terimakasih kepada narasumber yang sudah melatih kami bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi arang. Ternyata mudah, bahannya gratis dan bisa pula dijual menambah pendapatan keluarga”,ujarnya.(RED/MBB)