# Tags
#Medan

Sekolah di Sumut Belum Diizinkan Belajar Tatap Muka

KampusMedan – Medan, Keinginan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, yang mengharuskan sekolah segera dibuka, tidak akan terlaksana di Sumut. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan, belum mengizinkan sekolah dibuka, atau melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Pernyataan itu disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi,  Kamis (3/6). Menurut Gubsu Edy Rahmayadi, bahwa persoalan membuka sekolah atau melaksanakan Pembelakaran Tatap Muka (PTM) bukan persoalan tawar-menawar. Persoalannya adalah lebih pada melihat kondisi ril di daerah.

Dikatakan Edy Rahmayadi, sebagai pemimpin Sumut, dia tidak akan mencelakai rakyatnya. Karena itulah, ukurannya harus sangat jelas. “Kalau itu akan mencelakai anak-anak kita, selama saya masih mempunyai wewenang, anak sekolah tidak akan saya izinkan untuk sekolah tatap muka”,katanya .

Selanjutnya, disampaikan Edy Rahmayadi bahwa pihaknya sudah membahas persoalan PTM ini dengan sejumlah ahli dan orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Yakni dokter anak, psikologi anak, pendidik, tokoh adat, tokoh masyarakat dan lainnya.Disampaikan Edy Rahmayadi, dari dialog yang dilakukan, dengan melihat kondisi ril perkembangan kasus Covid-19 saat ini di sejumlah daerah, akhirnya disepakati. Yakni Sumut belum diizinkan untuk bersekolah tatap muka. “Jadi, di Sumut pembelajaran tatap muka, belum dapat dilasanakan”,ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Nadiem Makarim menginstruksikan agar sekolah harus segera dibuka kembali. Malah dia menyatakan, demi pendidikan, tidak ada tawar-menawar yang bisa dilakukan.Nadiem mengaku, memahami kekhawatiran guru, tenaga pendidikan dan orangtua murid, terkait dengan pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun dia mengatakan, penundaan pembukaan sekolah bisa berdampak panjang.”Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi aspirasinya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021. Itu sesuai keputusan SKB 4 Menteri,” ucap Nadiem secara daring, Selasa (30/3/2021).

Belajar tatap muka di sekolah, kata dia, sudah bisa dilaksanakan saat ini. Setelah keputusan SKB 4 Menteri telah ditetapkan. Pembukaan belajar tatap muka di sekolah, bilang dia, sejalan dengan program vaksinasi bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan yang terus berjalan.

Asal tahu saja, program vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan ditargetkan bisa selesai di akhir Juni 2021. “Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai hari ini. Jadi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi, maka bisa belajar tatap muka,” tegas dia.

Setiap sekolah yang membuka belajar tatap muka, bilang dia, tetap wajib memenuhi daftar periksa dan menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka, tetap dipersilahkan lanjut. Jangan sampai ditutup kembali belajar tatap mukanya. “Jadi 22% sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah jelas,” ungkap dia.

Dia menyebut, kapasitas belajar tatap muka di sekolah sebesar 50%. Untuk itu, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah masing-masing siswa. Dia menekankan, ketentuan belajar tatap muka siswa ada ditangan orangtua. “Jadi orangtua yang bisa memilih, apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap PJJ dari rumah,” terang Nadiem.(WAS/DTC/MKM)