# Tags
#Kampus

Program Matching Fund Kedaireka dan Unpri Tingkatkan Ekonomi Warga Situnggaling Karo Melalui Diklat Kewirausahaan Pengolahan Bawang Merah

KampusMedan – Merek, Sejumlah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE-UNPRI) melaksanakan Kegiatan PKM Pemberdayaan Masyarakat di Desa Situnggaling Kecamatan Merek Kabupaten Karo, dalam upaya peningkatan perekonomian, melalui Diklat Kewirausahaan Pengolahan Bawang Merah. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari Program Matching Fund Kedaireka bersama UNPRI.

Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Dikti (Lembaga Perguruan Tinggi) dengan pihak industri. Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka. Dukungan Matching Fund ini diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud

Universitas Prima Indonesia yang dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting MKes merupakan salah satu kampus yang terpilih menjalankan program matching fund dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satu Tim yang menjalankan program matching fund ini adalah Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Dhita Andriani Rangkuti SE MM, dan tiga dosen lainnya sebagai anggota yaitu Mesrawati SE MSi, Rosmita Sari Siregar SPdI MPd dan Bayu Wulandari SE MSi, yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia. Kegiatan PKM Pemberdayaan Masyarakat Desa Situnggaling ini dimulai pada tanggal 21-23 Oktober 2021 di Desa Situnggaling.

Sebelum melakukan pelaksanaan kegiatan, Tim PKMa melakukan Observasi terlebih dahulu ke Desa Situnggaling, untuk melihat ladang bawang merah dan mewawancari beberapa petani bawang merah, untuk mengetahui produksi dan kualitas bawang merah yang mereka hasilkan untuk diolah menjadi bawang goreng. Tidak hanya itu, pada tahap ini Tim pelaksana juga melakukan koordinasi dengan perangkat Desa Situnggaling, yaitu Kepala Desa Situnggaling yaitu Ferry Rasahman Simarmata dalam melakukan kegiatan PKM dimaksud.

Pada pelaksanaan diklat yaitu di tanggal 21-22 Oktober 2021, oleh Tim PKM dan dosen pendamping lapangan dan juga mahasiswa sebagai panitia. Narasumber eksternal yaitu Henny Pratiwi SPM sebagai pembicara tentang kewirausahaan, mitra sebagai pendamping kegiatan yaitu BACRIS untuk berdialog secara interaktif dan diarahkan untuk dapat menguasai keterampilan dalam berwirausaha.

Ketua Tim PKM Unpri Dhita Andriani Rangkuti SE MM, menunjukkan Bawang Goreng Hasil Diklat Kewirausahaan bersama warga setempat

Untuk tahap pembelajaran, tim pelaksana mengadakan diklat kewirausahaan selama dua hari berturut-turut dan membahas tentang perkenalan kewirausahaan, cara atau trik berwirausaha, contoh berwirasusaha hingga membagikan kuisioner tentang kewirausahaan kepada para peserta diklat yakni warga Desa Situnggaling yang ikut berpartisipasi, dan hasil kusioner dapat dilihat dari 36 peserta tidak memahami tentang teknik berwirausaha.

Pada hari ketiga yaitu tanggal 23 Oktober 202, diberikan training kepada ibu-ibu peserta pelatihan di Desa Situnggaling, yakni pelatihan pembuatan bawang goreng yang diarahkan oleh mitra yakni BACRIS. Para peserta sangat antusias untuk membuat bawang merah menjadi bawang goreng yang siap saji dan dapat menjadi produk komersil. Produk hasil pelatihan yang dihasilkan oleh para peserta yang sementara diberi label “bagor krenyes”.

BACRIS mengarahkan dan memberikan pengolahan bawang goreng tersebut agar menjadi gurih dan renyah, sehingga nantinya bawang goreng tersebut laku terjual di pasar Memberdayakan masyarakat melalui diklat dan praktek langsung mengenai berwirausaha sangat diharapkan manfaatnya oleh masyarakat peserta pelatihan Desa Situnggaling untuk dapat mengolah bawang merah menjadi produk bawang goreng siap konsumsi, dan siap dipasarkan sehingga terjadi keberlanjutan kerjasama dalam bentuk terciptanya masyarakat mandiri dalam berwirausaha melalui penelitian kewirausahaan.

Program ini dapat mendukug visi pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul, dan mahasiswa yang ikut serta dalam proses program diklat dan kewirausahaan ini dapat memiliki pengalaman dan kemampuan untuk berwirausaha dan siap memasuki dunia pekerjaan setelah menyelesaikan studinya di kampus.(RED/MBB)