# Tags
#Bisnis

Pentingnya Melek Asuransi Saat Pandemi

“Saya sudah bilang pak sama suami saya, katanya tak perlu masuk asuransi, karena perusahaan tempat kerja suami saya kan perusahaan multi nasional, semua biaya pengobatan kami sekeluarga ditanggung perusahaan kalau sakit. Lagian sama saja katanya masuk asuransi itu dengan nabung, dan kami pun sudah nabung di bang”.

Itulah kutipan pesan Magdalena Nababan, salah seorang mahasiswi saya di sebuah universitas yang ada di Medan, yang saya terima lewat WhatsApp, setelah tiga bulan kami membahas materi asuransi pada matakuliah Manajemen Investasi dan Portofolio.

Secara khusus memang saya sampaikan pentingnya masuk asuransi kepada Magdalena Nababan di luar jam kuliah, karena saya tahu Magdalena baru menikah. Maksud saya, suaminya selaku pencari nafkah harus dilindungi/diproteksi dari berbagai kemungkinan resiko.

Tidak lama berselang, tepatnya 18 bulan setelah saya mendapatkan pesan Magdalena Nababan di atas, saya dikejutkan kabar duka, bahwa suami Magdalena Nababan meninggal dunia karena serangan jantung. Saya dan mahasiswa yang satu kelas dengan Magdalena Nababan pun melayat ke rumah duka.

Begitu sampe di rumah duka, Magdalena Nababan tiba-tiba memeluk saya sambil menangis histeris. Suasana pun jadi sedikit gaduh, seluruh keluarga almarhum bertanya-tanya, siapa saya. “Kalau saja suami saya mendengar nasehat bapak, aku tidak stres seperti sekarang ini. Bagaimana pak saya harus membesarkan anak saya yang masih kecil, sementara saya sudah terlanjur mengundurkan diri dati kantor tempat saya bekerja”,tangisnya.

Ini salah satu fakta betapa masyarakat masih kurang memahami manfaat asuransi. Jangankan generasi muda, generasi dewasa yang sudah mapan kerjanya pun seperti fakta di atas kurang memahami asuransi. Literasi masyarakat Indonesia tentang asuransi masih rendah, ditambah lagi dengan adanya pemberitaan miring tentang beberapa perusahaan asuransi yang berbelit-belit ketika menerima klaim dari nasabah, berita beberapa perusahaan asuransi yang bangkrut dan uang nasabah tak dibayarkan dan tak jelas juntrungnya.

Pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kesadaran asuransi masyarakat justru harus lebih tinggi, karena siapa saja pun bisa terpapar virus, dimana saja, kapan saja. Klaim asuransi memang tak bisa mengganti nyawa anggota keluarga yang meninggal, tapi mampu mengurangi risiko finansial menghadapi tingginya biaya pengobatan dan pemulihan pasien Covid-19.

Testimoni nasabah Asuransi Generali di Medan yang baru-baru ini menerima manfaat, yaitu Machmud, yang sebelumnya terdiagnosa positif COVID-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit dengan total klaim lebih dari Rp530 juta yang sudah dibayarkan Generali, Kamis (31/3/2022), menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, betapa pentingnya sadar asuransi di masa pandemi.

Karena Generali membayarkan seluruh tagihan rumah sakit, maka Machmud tetap semangat bekerja, tetap semangat menjalani hidupnya dan keluarganya, karena tabungannya di bank tetap terjaga dan tidak terkuras meski terpapar Covid-19. Menyadari besarnya manfaar asuransi saat pandemi, Machmud pun memasukkan semua anggota keluarganya menjadi nasabah Generali.

“Memiliki polis asuransi menjadi salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya. Ketika pandemi mulai masuk ke Indonesia, saya berpikir keluarga saya harus memiliki proteksi asuransi, karena siapapun berpotensi besar tertular virus COVID-19. Namun awalnya hanya saya yang terproteksi, tapi setelah menerima manfaat dari Generali, saya makin sadar dan saat ini seluruh anggota keluarga saya sudah terproteksi asuransi di Generali”,ujarnya.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengakui  bahwa saat ini literasi masyarakat terhadap manfaat asuransi jiwa masih lemah.  Hal ini terlihat dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019 yang menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%, di mana di dalam capaian tersebut, literasi asuransi hanya tercatat sebesar 19,4%, lebih rendah dari indeks literasi perbankan yang mencapai 36,12%.

“Kalau dibandingkan dengan industri jasa keuangan secara total, kita ini sedikit sekali jumlah literasinya dan kelihatan jomplang. Kita ingin berperan aktif untuk meningkatkan literasi ini. Jadi masih banyak yang pemahamannya kurang pas. Kita sedang meluncurkan kampanye pahami perlindunganmu. Kita ajak berbagai stake holders agar masyarakat lebih paham kegunaan asuransi,” ungkap Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI, Wiroyo Karsono dalam Media Visit AAJI ke salah satu perusahaan media di Jakarta secara virtual, Kamis (17/2/2022).

Seringkali masyarakat baru sadar betapa pentingnya asuransi jiwa dan kesehatan setelah ada anggota keluarga tertimpa musibah dan ahli warisnya menerima manfaatnya. Masyarakat Indonesia lebih sayang sama mobilnya ketimbang nyawanya. Mobil diasuransikan, sementara jiwa dan kesehatan pemiliknya yang bekerja keras mencari uang tidak terlindungi oleh asuransi.

Asuransi pada dasarnya adalah suatu sistem manajemen risiko, dimana pesertanya ditawarkan kesempatan secara bersama-sama menanggung kerugian finansial yang mungkin timbul dengan cara membayar premi kepada perusahaan. Jadi asuransi kesehatan adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan atau membagi kerugian finansial bersama saat peserta sakit dan membutuhkan perawatan kesehatan.

Industri asuransi harus terus  mendorong kepemilikan asuransi di masyarakat dan menyediakan solusi tepat yang sesuai kebutuhan saat ini.  Dibutuhkan penetrasi literasi asuransi kepada masyarakat secara khusus pada saat pandemi. Produk asuransi yang memenuhi kebutuhan nasabah dapat membuat semakin banyak masyarakat yang terproteksi.

Kondisi pandemic seperti saat ini membutuhkan layanan asuransi yang komprehensif serta dapat memproteksi kesehatan, dengan cakupan perlindungan yang luas disertai telekonsultasi. Layanan telekonsultasi menjadi fitur penting dalam kondisi pandemic, karena adanya kekhawatiran jika mengakses fasilitas kesehatan secara langsung.

Ada empat alasan pentingnya asuransi di masa pandemi. Pertama, menurunkan risiko finansial. Di masa pandemi seperti saat ini, kondisi ekonomi negara yang ikut terperngaruh tentu membuat sebagian kondisi finansial keluarga mungkin juga ikut terpengaruh. Dengan adanya asuransi, kita tidak perlu khawatir lagi jika sakit. Pihak asuransi akan mencakup biaya perawatan kita saat mendapat perawatan di rumah sakit.

Kedua, Investasi. Investasi yang dimaksud di sini adalah dengan asuransi, kita memiliki dana cadangan untuk kondisi tak terduga di masa mendatang. Uang jaminan yang kitaberikan kepada pihak asuransi dapat kita cairkan saat kontrak bersama pihak asuransi kesehatan telah selesai. Sehingga uang jaminan ini dapat kita gunakan di masa mendatang untuk kondisi yang tidak terduga.

Ketiga, Beban Lebih Ringan Saat Sakit. Saat sakit, tentu kita memikirkan banyak hal seperti rutinitas yang harus terhenti sementara, fokus untuk proses pemulihan, termasuk dalam memenuhi biaya perawatan yang kita jalani dirawat di rumah sakit. Dengan asuransi, beban kita akan berkurang karena biaya perawatan asuransi akan ditanggung oleh pihak asuransi kesehatan. Pihak asuransi akan mencakup biaya perawatan kita saat sakit sesuai dengan polis (perjanjian) yang kita setujui bersama pihak asuransi.

Keempat, memberikan perlindungan terhadap diri dan keluarga.  Dengan menggunakan asuransi, kita memberikan perlindungan terhadap diri dan keluarga. Kita tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan perawatan saat kita atau keluarga sakit. Sehingga kita dan keluarga dapat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan tenang dan nyaman.

Keempat alasan ini perlu diedukasi dan disosialisasikan pemerintah, AAJI, perusahaan asuransi, bahkan lewat kurikulum pendidikan di sekolah . Asuransi Generali Indonesia memang sudah banyak melakukan edukasi kepada masyarakat, tetapi upaya Generali Indonesia tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan.

Kolaborasi Binar Academy dan Generali dalam mewujudkan edukasi teknologi dan literasi keuangan kepada generasi muda hingga beberapa batch patut kita berikan apresiasi. Model literasi seperti ini harusnya dilakukan berkelanjutan dan dapat ditiru perusahaan asuransi jiwa lainnya, supaya literasi asuransi dari masyarakat semakin meningkat, baik dalam kondisi tanpa ada pandemic, apalagi saar pandemic seperti sekarang ini.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menjalankan program tanggung jawab sosialnya melalui program pembangunan masyarakat Tanah Merah, Jakarta Utara, yang bekerja sama dengan HOPE selama lima tahun. Program tersebut mengusung tema Live The Community. Ini merupakan penyelenggaraan tahun keempat berturut-turut. Melalui program tersebut, Generali dan Hope menggelar Storytelling Day untuk membantu pembangunan karakter dan pengenalan keuangan sejak dini. Story Telling Day 2017 melibatkan lebih dari 50 karyawan Generali yang berbagi cerita kepada anak-anak mengenai pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk disiplin menabung.

Sejumlah edukasi literasi asuransi sudah dilakukan Generali Indonesia selama ini.  Diantaranya Story Telling Day tahun 2017 diadakan di tiga kota, Tanah Merah dan Medan, tepatnya pada tanggal 18 November 2017, serta Surabaya pada 25 November 2017 dengan total mencapai 900 anak dan 3 komunitas. Sementara, di tahun-tahun sebelumnya, Generali telah melakukan perbaikan balai pertemuan warga dan bantuan alat medis di Tanah Merah, Jakarta Utara.

Generali Indonesia terus aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program-program dari The Human Safety Net (THSN). THSN Generali menggelar edukasi literasi pengelolaan keuangan keluarga kepada pada ibu yang tergabung dalam Komunitasi Ibu Profesional Sumatera Utara, yang diselenggarakan pada pekan awal Ramadhan 2022 di wilayah Tuntungan, Medan, Sumatera Utara.

Generali Indonesia yang selama ini sudah menerima kunjungan mahasiswa dari berbagai universitas, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institute Pertanian Bogor, Universitas Islam Bandung, Universitas Islam As-Syafiiyah, dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, bisa diubah strateginya saat pandemi seperti sekarang ini menjadi “Generali Go To Campus”, memberikan edukasi dan sosialisasi lewat webinar secara virtual kepada dosen dan mahasiswa sebagai generasi penerus.

Strategi “Generali Go To Campuss” merupakan dukungan Generali untuk meningkatkan kualitas hidup banyak orang, khususnya Generali penerus bangsa yang searah dengan visi Generali, To Actively Protect and Enhance People’s Lives. Semoga Generali Indonesia secara konsisten dan kreatif melakukan literasi asuransi kepada lebih banyak lagi masyarakat Indonesia. (RED/MBB)

Penulis Mangasi Butarbutar, wartawan media online www.kampusmedan.com