# Tags
#Kampus

Masih Daring, Peran Guru dan Orangtua Dituntut Lebih

KampusMedan – Jakarta, Orang tua memiliki peranan penting dalam mengelola kesehatan mental anak saat belajar di masa pandemi. Terlebih untuk jenjang Sekolah Dasar dan Menengah yang sebentar lagi akan memasuki tahun ajaran baru.Oleh sebab itu Guru diminta tingkatkan kreativitas dan inovasi.

Demikian disampaikan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, dalam Webinar bertajuk ‘Pentingnya Menjaga Imun dan Psikologis Peserta Didik Menghadapi Tahun Ajaran Baru’, satuan pendidikan juga perlu mempersiapkan berbagai strategi pembelajaran untuk menjaga kondisi psikologis dan imun peserta didik.

“Kami terus mendorong kawan-kawan guru meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam rangka memberikan layanan pembelajaran terbaik bagi putra-putri didik kita, di tengah situasi yang tidak mudah ini,” papar Sri dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sabtu (10/7/2021).

Pasalnya, pembelajaran daring menimbulkan berbagai kekhawatiran seperti learning loss pada peserta didik. Hal tersebut mengindikasikan adanya kemunduran perilaku dan karakter yang sudah dibentuk sebelumnya.Sri memaparkan, untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, satuan pendidikan perlu untuk mengembalikan berbagai mental anak. Seperti kedisiplinan, kemandirian, hingga berpikir kritis.”Nah, ini mari kita kembalikan mental disiplin, mental mandiri, mental kreatif, inovasi serta mental critical-thinking mereka,” terangnya.

Hal yang tidak kalah penting, menurut Sri, imun dan psikologis anak perlu dijaga dengan baik agar mereka tetap mendapatkan hak belajarnya.”Belajar tatap muka atau pun virtual, kita harus tetap menjaga mental empati sesama untuk dapat meningkatkan kolaborasi dan bergotong-royong satu sama lain. Dan yang tidak kalah pentingnya, di tengah keterbatasan kita harus bisa mempersiapkan imun dan psikologis anak-anak kita agar tetap terjaga dan hak belajar tetap mereka dapatkan,” lanjutnya.

Di samping itu, orang tua juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental anak. Berikut strategi yang dapat dilakukan orang tua dalam mengelola kesehatan mental anak sebagaimana dipaparkan Psikolog Anak RS Yarsi, Devi Sani.

1. Dengarkan dengan cara yang empatik. Mendengarkan anak dapat membantu memberikan pemahaman kepada anak tentang siapa dirinya. Anak-anak juga tidak akan selalu logis. Terkadang emosi yang diungkapkan anak tidak masuk akal bagi orang tua.

2. Bantu anak dalam mengekspresikan emosinya. Dalam menjaga kesehatan mental, anak perlu mendapatkan bimbingan dari orang tuanya untuk mengidentifikasi emosi hingga mengekspresikannya. Selain itu, anak juga butuh perlindungan seperti rasa aman, diakui keberadaannya, dan diberi ketenangan.

3. Selanjutnya, orang tua juga perlu untuk memahami apa yang diinginkan anak. Salah satu caranya dengan tidak mengabaikan ketika mereka mengungkapkan emosinya atau mengganggu ketika mereka sedang ingin melakukan sesuatu.

4. Deteksi kebutuhan diri orang tua. Orang tua juga memiliki kebutuhan fisik dan emosional. Kebutuhan tersebut memang tidak bisa selalu terpenuhi. Dengan menyadari akan kebutuhan yang tidak terpenuhi tersebut, maka orang tua tidak akan mudah memandang bahwa semua yang terjadi karena kesalahan anaknya.(KDB/MKM)