# Tags
#Kampus

Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pengusir Burung dari Tenaga Surya

KampusMedan – Sleman, Beberapa waktu lalu DPRD Sleman mengusulkan anggaran untuk mengusir hama burung pipit atau emprit yang menyerang sawah petani. Akan tetapi usulan ini ditentang oleh berbagai pihak.Sejauh ini, para petani masih menggunakan cara tradisional untuk mengusir burung pemakan padi. yakni dengan membuat pengusir burung memakai kaleng dan tali. Cara kerjanya adalah dengan menarik senar agar kaleng mengeluarkan suara.Kelemahan alat ini adalah petani harus menarik alat itu terus-menerus dan pada saat petani tidak pergi ke sawah, tidak ada yang mengoperasikan alatnya.

Hal ini menjadi perhatian sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kemudian para mahasiswa membuat pengusir burung tenaga surya dengan cara kerja otomatis yakni memanfaatkan energi matahari.

Para mahasiswa tersebut yakni Wolly Dwi Parma dan Chalik Nopa Saputra prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Nadya Putri Kurniasari prodi Pendidikan Teknik Elektro, Sintya Marissa prodi Pendidikan Teknik Sipil serta Sherly Hariyanti prodi Pendidikan Kimia.

Menurut Wolly, pembuatan alat ini berdasarkan keprihatinan atas kelelahan petani dalam mengusir burung menggunakan metode manual dengan kaleng dan tali.”Petani cukup duduk tenang saat mengoperasikannya dan tidak perlu memindahkan alat ini secara manual sekaligus hemat energi,” kata mahasiswa UN prodi Pendidikan Teknik Otomotif ini kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).

Alat ini dirancang untuk membantu para petani di wilayah Sleman dalam memberantas hama burung. “Alat ini menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi untuk baterai,” katanya.Bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini yaitu Arduino Uno, servo torsi, baterai, lonceng, panel surya, dan adaptor.

Sementara itu, Nadya Putri Kurniasari menjelaskan, perakitan alat ini diawali dari membuat script Arduino uno dengan pemograman proteus yang dibuat pada perangkat PC.”Setelah script dibuat, upload sistem ke Arduino uno dengan menggunakan kabel data,” kata Nadya.

Kemudian membuat rangkaian kabel sesuai dengan posisi pemograman yang telah dibuat. Pasangkan kabel panel surya pada baterai. “Daya baterai akan mengaktifkan Arduino uno yang diprogram juga akan membangkitkan daya pada servo,” ungkapnya.

Sementara itu, Sherly Hariyanti memaparkan cara kerja alat ini. Pertama, panel surya akan menangkap sinar matahari yang menjadi alat utama pengisian pada baterai yang akan menjadi sumber tegangan pada arduino dan servo.”Ketika tombol ON dinyalakan, arduino akan menggerakkan servo yang telah diprogram,” ujar Sherly.

Servo kemudian akan menggerakkan tali yang sudah terpasang pada sawah dengan diberi sebuah lonceng. Dari gerakan tali tersebut akan menghasilkan sebuah suara yang akan membuat burung pergi.”Alat ini membantu para petani agar mudah dalam mengusir hama burung dengan tidak memerlukan tenaga dan waktu berlebih,” urainya. Sherly menambahkan pembuatan alat ini membutuhkan dana sekitar Rp2,6 juta. Anggaran terbesar untuk pembelian panel surya dan adaptornya.

Sekadar informasi, karya mahasiswa UNY ini berhasil meraih penghargaan International Invention Competition for Young Moslem Scientists 2021 di Bandung belum lama ini. Pembuatan alat ini juga sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan UNY dalam bidang pendidikan berkualitas dan ketahanan pangan untuk mengakhiri kelaparan. (DTC/MKM)