# Tags
#Bisnis

LPER Sumut Lakukan Pendampingan Untuk Berdayakan Pelaku UMKM

KampusMedan – Medan, UMKM sebagai unit usaha yang mampu bertahan dalam situasi krisis ekonomi dan membuka jutaan lapangan kerja di negara ini, harus kita berdayakan karena ini salah satu instrumen ekonomi ujung tombak mensejahterakan warga negara.

Hal itu ditegaskan oleh Ir. Ronald Naibaho MSi, Ketua LPER Sumatera Utara bersama Husni Mubarak MA dan Tatag saat menyambangi sekitar 20-an Pelaku UMKM di Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (1/6/2021). “Apa yang kami lakukan adalah sebuah upaya untuk membuka hati semua stakeholder betapa memberdayakan UMKM adalah bentuk riil dan konkrit peningkatan kesejahteraan masyarakat”, tambah Ir. Ronald Naibaho MSi, yang mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 1999-2004 ini.

LPER Sumut sebagai Lembaga yang baru berdiri di Sumut dengan visi dan misi tegas, terukur yaitu UMKM bangkit untuk bangsa dan misi pemerintah yang berpihak kepada pelaku UMKM, berencana memberikan perhatian kepada pelaku usaha baik yg sudah memiliki NIB maupun belum ada NIB. Ronald Nabinaho mengatakan, paradigma keberpihakan kepada pelaku UMKM sebagai prioritas utama harus dilakukan, karena sektor ini sudah punya bukti sektor yang punya daya tahan secara ekonomi.

Untuk itu, pemerintah saatnya membuka akses pelayanan kepada pelaku UMKM, karena ini sektor cukup sederhana dalam hal pembiayaan dan perizinan.Kepada ke-20 pelaku usaha tersebut, akan dijadikan Mitra LPER Sumut untuk mendapat akses ke pemerintah dan perbankan. Selama ini salah satu analisis SWOT dari berbagai studi lembaga atau institusi ekonomi, salah satu titik lemah pemberdayaan UMKM adalah kurangnya akses mendapatkan modal ke lembaga keuangan pemerintah, karena legalitas perusahaan, birokrasi yang terkesan rumit dan lain sebagainya. “Tentu masalah legalitas UMKM ini harus dituntaskan dan prosedural mendapatkan akses pembiayaan ke bank misalnya harus dipermudah dengan tetap dalam koridor pengawasan.

Berdasarkan testimoni dari salah satu pelaku UMKM, Yetti, yang bergerak di bidang Minuman Markisa dan Jajanan Kripik, Peyek dll berharap agar pemberdayaan UMKM dan pembinaan UMKM tidak hanya sebatas program kerja tanpa wujud konkrit, dan tidak hanya memberikan harapan palsu, atau istilah sekarang PHP (pemberi harapan palsu).

“Kami sebagali pelaku UMKM sudah sering dikasih PHP. Kami mau dan mengharapkan agar LPER Sumut dapat memberi kail dan bukan ikan kepada kami. Kami sangat senang, bahkan mengharapkan kehadiran LPER Sumut ini bisa jadi badan yang mengadvokasi, mengedukasi kami tentang pengembangan UMKM untuk bisa lebih baik, lebih modern sehingga UMKM bisa lebih bagus untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi”, tegas Yestty.

Di akhir pembicaraan, kepada media Ketua LPER Sumut Ronald Naibaho berharap agar pelaku UMKM tidak berpikir Untuk hanya mendapat bantuan dari pemerintah, tapi berpikir agar produk UMKM-nya bernilai. Baik itu kemasan, pemasaran semakin luas dan meningkat produksinya. “Kami sebagai LPER akan berkomitmen Untuk memberdayakan pelaku UMKM dan petani sebagai salah satu instrumen utama membuka lapangan pekerjaan di negara ini dan menghadirkan kesejahteraan bagi warga negara”, tegas Ronald Naibaho lagi.

LPER sebagaimana pesan Sekjen LPER Pusat Dr. Fransisca Sestri SE MM, sangat mendorong agar LPER Sumut sungguh-sungguh berbakti untuk Negeri melalui literasi ekonomi, pendampingan pelaku UMKM, pengembangan mitra binaan dan berbagai upaya lainnya yang sifatnya memberdayakan pelaku UMKM, agar UMKM sebagai sektor yang menjanjikan di masa depan sebagai soko guru ekonomi negara ini.(REL/MBB)