# Tags
#Bisnis

Komit Pulihkan Ekonomi Sumut, Wagubsu Apresiasi BI Sumut Gelar 3rd Sumatranomics

KampusMedan – Medan, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah mengapresiasi inisiatif Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumut bersama dengan Dewan Riset dan Inovasi Sumut, serta ISEI Cabang Medan atas terselenggaranya kegiatan Sumatranomics tahun ketiga, sebab dinilai kegiatan tersebut dinilai sebagai komitmen BI dalam upaya pemulihan ekonomi Sumut.

Menurut Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, gelaran Sumatranomics ini bentuk komitmen BI Sumut dalam upaya pemulihan ekonomi dan kesiapan menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa mendatang, khususnya akibat geopolitik saat ini dan ketidakpastian serta fluktuasi ekonomi global.“Saya apresiasi inisiatif BI Sumut yang sudah mengadakan kompetisi call for paper atau penulisan karya ilmiah untuk masyarakat umum dan mahasiswa ini, sehingga bisa menjadi masukan berharga bukan hanya sebatas lomba, tapi diimplementasikan seluruh stakeholders demi kemajuan ekonomi kita,” katanya saat menghadiri Acara Konferensi 3rd Sumatranomics 2022 di Grand Ballroom Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau Medan, Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan karya dan rekomendasi kebijakan yang komprehensif kepada pemerintah untuk mendorong perekonomian yang lebih baik di Sumut dan kawasan di sekitarnya. Apalagi, saat ini, Indonesia dan seluruh negara menghadapi gejolak atau ketidakpastian ekonomi secara global di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. Kita memang harus bersiap dari sekarang, agar lebih siap bila nanti ada krisis ekonomi,” ujarnya.

Ijeck juga turut menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang jumlahnya meningkat, terkhusus yang karyanya keluar sebagai karya terbaik. Ia pun berharap pemenang ini tidak sebatas hanya untuk diumumkan, tapi karyanya dapat dimanfaatkan.

“Kepala Perwakilan BI Sumut, Bapak Doddy Zulverdi menyampaikan kalau jumlah peserta Sumatranomics tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak yang punya kemampuan dan kepedulian dalam menjawab tantangan perekonomian saat ini. Semakin banyak peserta artinya juga semakin banyak riset dan kajian yang dihasilkan,” kata Ijeck.

Sementara itu, Kepala Kantor BI Sumut Doddy Zulverdi membenarkan, bila perekonomian global masih diwarnai oleh risiko stagflasi akibat berlanjutnya ketegangan geopolitik. Namun, di tengah situasi global yang tidak kondusif, yang mulai berdampak pada penurunan kinerja ekspor, patut disyukuri bahwa perekonomian Indonesia, termasuk Sumut masih tumbuh cukup tinggi.

“Perekonomian di Sumut masih tinggi ditopang oleh tetap kuatnya konsumsi rumah tangga dan kegiatan investasi domestik, serta berlanjut stimulus pemerintah. Oleh karena itu, untuk keseluruhan tahun 2022 kami memperkirakan perekonomian Sumatera Utara masih dapat tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 pada rentang proyeksi 4,1%-4,9% (yoy),” katanya.

Doddy menambahkan, meski masih positif, pertumbuhan ekonomi di Sumut tetap harus diwaspadai, diantaranya risiko menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan inflasi dan semakin menurunnya kinerja ekspor akibat ketidakpastian global yang masih tinggi.“Untuk itu, kita perlu meningkatkan ketahanan ekonomi domestik, antara lain melalui pengembangan berbagai alternatif sumber pertumbuhan baru berbasis ekonomi digital dan ekonomi hijau,” ujarnya.

Muhammad Afif (kiri) dan Chrisvianov Yosua Hutabarat, Juara III Kategori mahasiswa, mahasiswa PPM School of Management Jakarta

Sejalan dengan itu, pada tahun ini BI Wilayah Sumut mengangkat Tema Acara Konferensi 3rd Sumatranomics “Strategi Pemulihan Ekonomi Melalui Pengembangan Ekonomi Hijau dan Digital”. “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik akademisi, praktisi, mahasiswa, maupun pelaku usaha untuk terus menggali potensi yang ada, termasuk melalui keikutsertaan pada forum Sumatranomics di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.

Adapun Juara I call for paper 3rd Sumatranomics 2022 kategori mahasiswa adalah Siswantoro, mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Juara II adalah Insanul Ikhwan mahasiswa International Islamic University of Malaysia, Juara III adalah Chrisvianov Yosua Hutabarat dan Mujhammad Afif mahasiswa PPM School of Management Jakarta.Sedangkan Juara I Call for Paper untuk kategori umum adalah Yongky Choirul Anam dari BPS Sumut, Juara II Sri Indriyani Siregar dari BPS Padang Lawas Utara dan Juara III adalah Rizky Zulkarnain dari BPS RI.

Juara III Kategori Mahasiswa yang sempat bincang-bincang dengan KampusMedan.com, mengatakan bahwa mereka berdua antusias mengikuti Call fort Paper 3rd Sumatranomics tersebut dengan dua alasan. Pertama, ingin berlatih melakukan penelitian, apalagi mereka berdua mendapat bimbingan dari dosennya dan topik soal QRIS pun sedang marak di Sumatera.

Kedua, Chrisvianov Yosua Hutabarat adalah putra Sumut, karena dia berasal dari Deliserdang.”Saya ingin berkontribusi memberikan masukan soal QRIS kepada stakeholders di Sumatera Utara. Kalau di Jakarta QRIS kan sudah masif, disini masih fenomena. Oleh sebab itu maunya pemerintah daerah harus lebih masif memberikan sosialisasi”,ujar Chrisvianov.

Usai pemnyerahan hadiah kepada para juara penulisan karya ilmiah tersebut, digelar seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber seperti IGP Wira Kusuma selaku Direktur Departemen Kebijakan, kemudian Ekonomi Moneter BI, Irman Robinson selaku Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial BI, Prof.Chandra Fajri selaku guru besar Universitas Brawijaya dan Eka Chandra Buana selaku Direktur Perencanaan Marko dan Analisis Statistik Bapenas, yang membahas ekonomi digital, green financial dengan kesimpulan bahwa meski ekonomi Sumut masih bertumbuh positif, tapi tetap perlu waspada dan preventif, waspada dan rasional.(RED/MBB)