# Tags
#Kampus

Inilah Sosok Lulusan Perdana Terbaik Sekolah Tinggi Pangeran Antasari

Sekolah Tinggi Pangeran Antasari baru saja menggelar wisuda perdana, yaitu Sabtu (15/1/2022) di Aula Kampus tersebut di Jalan Veteran Nomor 1060 Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.

Menjadi alumni perdana tentu sangat membanggakan. Kalau istilah orang Batak, lulusan perdana ini merupakan Anak/Boru Panggoaran. Apalagi lulusan tersebut adalah yang terbaik, karena melekat predikat Terpuji dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3.50. Ada empat orang lulusan terbaik, ini lah sosok mereka.

Lamtiur Simamora SPd
Putri pasangan Disman Simamora/Alm.Rayani Nababan/Marni Limbong yang punya IPK 4.00 ini punya trik belajar yang bisa ditiru yang lain. Menurutnya cara belajar itu harus dibuat simpel supaya tidak merasa dikejar-kejar tugas.

“Jika ada tugas apapun itu saya selalu mengerjakannya sebelum deadline. Jadi jangan pas udah deadline repot sendiri mau mengerjakannya. Jadi jauh-jauh hari harus sudah dikerjakan, hal itu bisa membuat kita tidak bosan dalam kuliah, karena tidak merasa dikejar-kejar tugas. Kemudian lakukan yang terbaik dalam setiap mengerjakan tugas, baik itu bentuk hardcopy atau ketika presentasi”,ujarnya.

Lamtiur Simamora SPd bersama keluarga

Gadis periang ini sudah mengajar sejak mulai awal kuliah. Dan sempat berhenti satu tahun lebih karena masalah keluarga. Kemudian sekarang sudah kembali mengajar di SD Swasta Cahaya Brillian Plus.Lamtiur berharap STKIP Pangeran Antasari bisa melahirkan lulusan-lulusan terbaik yang berguna bagi Nusa dan Bangsa, dan bisa berkembang dan lebih baik ke depannya.

“Dukungan dari keluarga terkhusunya orangtua adalah hal utama menurut saya. Karena motivasi saya untuk kuliah dan mendapatkan gelar sarjana semata-mata untuk membanggakan seluruh anggota keluarga saya. Jadi dari awal studi hingga proses penyusunan skripsi selesai, keluarga saya selalu ada buat saya”,pungkasnya.

Ditanya soal target kedepan, Lamtiur berharap kedepannya semoga diberikan kemurahan rejeki lewat pekerjaan yang terbaik, supaya bisa melanjutkan S2, dan membuat keluarga lebih bangga lagi.

Rivaldo Siahaan SPd
Menurut Rivaldo Siahaan, tidak ada cara belajar yang khusus diterapkannya selama menjalani kuliah.”Yang pastinya, selama mengikuti pembelajaran baik dari semester pertama sampai penyelesaian skripsi, saya selalu mengikuti apa yang dosen berikan baik itu berupa tugas maupun saran, terkhususnya pada penyusunan skripsi, yang bagi saya merupakan tugas yang memang benar-benar sulit. Namun, dengan cara saya mengikuti apa yang dosen bimbing, saya bisa melewati dan Puji Tuhan menjadi mahasiswa lulusan terbaik”,ujarnya.

Putra pasangan B.Siahaan/S.Br.Sidabutar ini mengatakan proses belajar mengajar di STKIP Pangeran Antasari cukup bagus. Dosen memberikan kontrak kuliah di awal pertemuan, memberikan penjelasan beserta latihan dan tugas untuk memperkuat pemahaman materi.

Rivaldo Siahaan SPd bersama orang tua

Selain itu, ada juga pembelajaran yang membuat mahasiswa menjadi lebih aktif, seperti membuat video pembelajaran, membuat video praktik mengajar dan yang lainnya. “Semoga kampus saya semakin berkembang dan lebih baik, baik dari segi akreditasinya, tenaga pendidiknya, dan juga jumlah mahasiswanya. Khususnya buat program studi saya yaitu Pendidikan Matematika, saya berharap akreditasinya untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik, bertambah banyak mahasiswa yang masuk ke prodi saya, dan dosennya juga lebih banyak lagi”,harapnya.

Setelah wisuda, pemilik IPK 4.0 ini masih akan tetap belajar. “Saya tetap belajar. Pembelajaran yang saya pelajari itu seperti mempelajari mengenai bahasa asing, yaitu Bahasa Jerman, dan juga saya sudah menargetkan untuk bekerja di salah satu bank di Indonesia. Sejujurnya dari tingkat SMP saya kepingin menjadi guru, khususnya guru Matematika. Mungkin ini sudah jalannya saya pak, maka dari itu saya bisa mendapatkan beasiswa full di STKIP Pangeran Antasari dan juga mendapatkan jurusan yang saya memang inginkan yaitu Pendidikan Matematika”,tandasnya bersemangat.

Mila Afriani S.Ak
Punya IPK 3,77,  Mila Afriani sejak semester pertama sangat rajin bertanya kepada dosen, baik di kelas maupun di luar jam kuliah. Menurutnya kadang tak cukup waktu di kelas untuk bertanya banyak kepada dosen, dan syukur dosen-dosennya memberikan jawaban meski di luar jam kuliah.

Mila Afriani S.Ak bersama ayahnya

“Saya belajar dengan enjoy, belajar sambil bermain dapat membantu meningkatkan daya pikir kita. Ada impian yang harus saya capai, jadi saya harus bergiat. Belajar mengajar di kampus saya pikir sama ya sistemnya dengan kampus-kampus lain. Tapi kalau ketemu dosen yang asik, yang bisa diajak sharing, itu luar biasa banget”,tambahnya.

Putri pasangan Selamet/Ramiani ini sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekspedisi. Usai wisuda, ia berharap dapat pekerjaan yang lebih baik lagi. Bahkan Mila Afriani berniat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Soal dukungan dari orang tua dan keluarga menurutnya sangat penuh. “Orang tua dan keluarga menjadi support system terbaik bagi saya pada saat saya menjadi seorang mahasiswi dan pada saat ini. Saya berdiri di depan menerima penghargaan dari kampus, itu karena doa dan dukungan orang tua”,ujarnya mengakhiri wawancara dengan kampusmedan.com

Siti Junaida SM
Kalau lulusan lainnya belajar simpel, belajar enjoy, Siti Junaida punya trik berbeda. Siti Junaida berusaha belajar dalam kondisi yang nyaman sehingga bisa fokus untuk mengerjakan sesuatu.

Siti Junaida SM bersama ayah dan ibunya

Pemilik IPK 3,59 di Prodi Manajemen STIE Pangeran Antasari ini mengaku belum bekerja. Namun selepas wisuda ia optimis akan mendapatkannya. Ketika ditanya bagaimana proses belajar di kampus, menurutnya dosen-dosennya mengajar dengan serius dan santai. “Dosen yang mengajar dengan santai itu membuat kita tidak tegang. Namun juga ada saatnya harus serius dan mahasiswa harus mengerti”,paparnya.

Soal dukungan orang tua dan keluarga, putrid pasangan M.Ilham/Siti Chadijah ini mengatakan sangat mendukung, karena orang tuanya punya harapan besar. “Allahamdulilah orang tua mendukung untuk kuliah, karena mereka mempunya harapan besar walaupun orang tua saya gak serjana, anaknya harus serjana, agar tidak direndahkan oleh orang lain”,tuturnya.

Usai wisuda, Siti Junaida akan melamar kerja sambil mengumpulkan modal untuk buka usaha menjadi sampingannya, karena dia juga punya visi menjadi seorang pengusaha.”Saya ingin menjadi pengusaha, maka kalau sudah kerja nanti akan rajin nabunglah untuk modal buka usaha”,pungkasnya.(RED/MBB)