# Tags
#Kampus

Inilah Sosok Empat Lulusan Terbaik Tahun 2021 Universitas IBBI

Tidak ada usaha yang menghianati hasil. Begitulah motivasi dari para pakar yang memang sesuai dengan realita kehidupan. Prinsip ini pula yang umumnya dipegang teguh keempat lulusan terbaik tahun 2021 Universitas IBBI Medan, yang telah melaksanakan wisuda, Kamis (11/11/2021) di Grand City Hall Medan. Keempat lulusan terbaik dari kampus yang berlokasi di pusat kota Medan ini pun mengaku bahwa proses belajar mengajar yang mereka jalani sangat baik. Inilah cerita keempat lulusan terbaik Universitas IBBI tersebut.

Zepanya Herni Muliasari

Menurut Zepanya, selain mengikuti perkuliahan di pagi hari, dia juga meringkas kembali pembelajarannya di rumah, agar memudahkannya mengingat dan lebih mengerti. Kemudian pada malam harinya dipelajarinya kembali secara rutin namun tidak lama, sekitar 30-60 menit dalam keadaan rileks dan suasana yang tenang. Selain itu Zepanya juga belajar bersama teman agar dapat bertukar pikiran dan saling memberikan pendapat mengenai mata kuliah.

Zepanya

Selama kuliah di Universitas IBBI, Zepanya kelahiran tahun 1998 ini mengaku mendapat banyak ilmu dan wawasan luas baik dalam segi pembelajaran maupun dalam praktik kehidupan sehari-hari, dikarenakan mata kuliahnya sangat erat kaitannya dengan realita kehidupan. “Saya juga sangat bangga dapat bertemu dan diajar oleh dosen-dosen hebat di Universitas IBBI, karena selain cara mengajar mereka yang luar biasa, mereka banyak menceritakan tentang karir mereka yang memotivasi kami. Tidak hanya memotivasi, namun memberikan dampak positif terhadap pengajaran yang diberikan agar tidak monoton pada materi saja, namun juga dapat memberikan pandangan kedepannya dalam lingkungan kerja. Dan juga layanan Admin dan staf-staf Universitas IBBI yang sangat informatif dan responsif terhadap para mahasiswa, menjadikan proses perkuliahan berjalan dengan lancar”,ujarnya.

Putri Heriwan Sembiring dan Heni Budiarti ini mengatakan mendapat dukungan penuh dari orangtua dan keluarga selama ini.”Saya bisa jadi seperti ini juga tidak lepas dari dukungan orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dorongan, baik material maupun moril, dan juga perkataan ayah saya yang menjadi motivasi saya yaitu Jika Orang Lain Bisa, Kita Juga Harus Bisa, sehingga dalam mencapai sesuatu yang diinginkan kita harus berusaha sebisa mungkin namun jangan merugikan orang lain”,tegasnya.

Anak pertama dari empat bersaudara ini bercita-cita menjadi pengajar yang dapat berguna bagi Nusa dan Bangsa. Jadi kedepannya saya ingin melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi, namun saat ini saya akan bekerja terlebih dahulu, juga menambah pengalaman di lingkungan kerja dulu”,ujarnya mengakhiri perbincangan dengan KampusMedan.com.

Fransiska Lievanie

Fransiska

Gadis kelahiran 1997 ini mengatakan selalu mencatat kembali apa yang disampaikan dosen setelah pembelajaran berakhir. “Setiap memasuki perkuliahan, saya akan mencatat semua penjelasan dosen di satu buku catatan. Kemudian setelah selesai kuliah, saya mencatat ulang kembali dengan rapi di rumah apa yang telah disampaikan oleh dosen dari satu buku catatan ke buku catatan yang baru. Saya me-refresh kembali pikiran saya dan kemampuan saya sehingga saya dapat dengan mudah mengerti apa yang telah disampaikan oleh dosen. Setiap pulang kuliah, saya belajar kembali semua mata kuliah yang dipelajari hari itu juga, dan mempelajari pelajaran yang akan diberikan minggu depannya. Sehingga setiap tanya jawab yang diberikan oleh dosen dapat saya jawab dan menjadikan saya mahasiswa yang aktif dan berani dalam menjawab maupun memberikan pertanyaan”,tandasnya.

Putri pasangan Lie Bandju dan Sim Ka Im ini sangat berterima kasih kepada kedua orangtua yang telah melahirkan dan membesarkannya. “Hanya karena dukungan penuh orang tua Sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya dengan sangat baik di Universitas IBBI. Ayah dan ibu saya membiarkan saya untuk bekerja sambil kuliah dan membiarkan saya untuk dapat mandiri dengan membayar sendiri uang kuliah dan uang transportasi selama saya kuliah di Universitas IBBI. Saya merasa sangat bangga dapat menorehkan prestasi di Universitas IBBI karena ini merupakan suatu pencapaian dari dukungan yang tiada hentinya yang diberikan oleh kedua orang tua berserta kakak dan adik saya, sehingga saya mampu melakukannya. Karena sungguh tidak mudah bekerja sambil kuliah, oleh karena itu dukungan dan motivasi yang diberikan oleh keluarga sangat berarti bagi saya agar saya tidak mudah menyerah dan tetap bersemangat dalam mengapai masa depan saya”,jelasnya.

Fransiska pun ingin menjadi Tax Manager di suatu perusahaan yang ternama. “Sungguh bukan hal yang mustahil jika saya terus berusaha dan terus belajar. Karena moto hidup saya adalah Never Stop Learning. Oleh karena itu saya masih terus berusaha mengejar cita-cita saya dengan terus meningkatkan kemampuan saya, dan tidak pernah berhenti untuk belajar. Saya percaya tidak ada usaha yang mengkhianati hasil jika kita terus bekerja keras, terus berusaha dan jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa”,paparnya.

M.Fauzi Zain

M.Fauzi Zain

Cara belajarnya menurut M.Fauzi Zain tidak ada yang khusus. Dia hanya fokus dan menikmati dengan apa yang sedang dipelajari dalam waktu kuliah dan rajin dalam mengerjakan tugas, sehingga lebih mudah untuk dimengerti. “Jika saya tidak mengerti, saya mengulangi materi tersebut di rumah, bertanya sama dosen, bahkan melakukan searching di internet agar mengerti”,imbuhnya.

Anak muda kelahiran 1997 ini mengaku merupakan tipikal orang yang  lemah soal penghafalan materi, sehingga ia rajin membuat catatan-catatan kecil yang kemungkinan akan masuk dalam ujian, atau yang dinilainya merupakan hal-hal pokok dari materi kuliah, sehingga memudahkannya untuk membahas pointer-pointer tadi.”Saat saya sedang jenuh belajar, saya sering menghilangkan kejenuhan saya dengan cara bermain game atau mendengarkan musik, karena itu hobi saya”,ujarnya.

Putra pasangan Alm. Zai Hamdun Hasan B dan Herlian Rustam ini mengatakan tidak sepenuhnya belajar tiap hari, mungkin hanya saat waktu kuliah saja atau kalau sedang ada tugas, tapi langsung fokus saat itu dan mencoba memahaminya sebisa mungkin, agar waktu mendekati ujian, hanya perlu melakukan review secara singkat saja.

Abak bungsu ini masuk ke jurusan Sistem Informasi karna dari kecil sudah menyukai hal yang berkaitan dengan komputer. “Dulu saya bersekolah di SMK jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) yang berkaitan dengan komputer. Saya kadang sering mengikuti pelatihan dari luar secara gratis untuk mengasah skill saya dalam pemograman”,tambahnya.

Fauzi mengatakan berterimakasih kepada orang tuanya. “Orang tua saya selalu mengatakan bahwa tidak usah jadi beban pikiran tentang nilai bagus, yang penting belajar baik-baik dan menikmati masa kuliah. Waktu Kecil saya cita-cita ingin jadi polisi, tapi untuk sekarang, Cita-cita saya adalah menjadi orang yang berguna dan bisa membantu orang sekitar”,ujarnya mantap.

Kevin

Kevin

Kevin putra pasangan Lim Tjhe Tjung dan Tuna ini orangnya langsung to the point. Menurutnya dia selalu berusaha datang tepat waktu di setiap perkuliahan, selalu mencatat hal-hal penting yang diberikan oleh dosen, mereview kembali mata kuliah yang akan diujiankan seminggu sebelumnya.

Anak muda kelahiran 1998 ini yang juga anak kedua dari tiga bersaudara mengatakan bahwa dosen-dosen di IBBI mengajar dengan jelas dan mudah dipahami, adminnya pun IBBI melayani mahasiswa dan mahasiswi dengan sopan dan ramah.”Orangtua selalu memotivasi saya bahwa pendidikan sangat penting, orangtua selalu mendukung keinginan saya dalam hal perkuliahan”, ujar Kevin yang ingin jadi pengusaha elektronik ini, sesuai dengan jurusannya di Prodi Teknik Informatika.(RED/MBB)