# Tags
#Bisnis

Inilah Faktor Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

KampusMedan – Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 melonjak hingga 7,07 persen dipicu oleh perbaikan aktivitas masyarakat pada periode tersebut dan low base effect dari pertumbuhan tahun lalu. Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,31 persen secara (q-to-q/quarter-to-quarter) dan 7,07 persen secara (y-o-y/year-on-year). Menurutnya, konsumsi rumah tangga dan investasi turut memberikan andil besar dalam pertumbuhan ekonomi kuartal ini. Dari sisi pengeluaran, dia mengatakan 84,93 persen berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

“Artinya konsumsi rumah tangga dan investasi mempengaruhi atau dominan pada pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 kalau dilihat berdasarkan pengeluaran,” papar Margo, Kepala BPS pada konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II/2021 secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Ekspor tumbuh 31,78 persen. Sementara itu, pertumbuhan kedua ditempati oleh impor sebesar 31,22 persen. Adapun konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen, kendati lebih rendah dari ekspor sektor ini memiliki andil yang kuat terhadap ekonomi Indonesia.

Margo menambahkan, ada beberapa fenomena yang mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pertama, Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 104,42 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 82,14. Kemudian penjualan eceran tumbuh sebesar 11,62 persen, didorong dari penjualan makanan, minuman dan tembakau, sandang, suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan serta barang lainnya. Ketiga, penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor masing-masing tumbuh 904,32 persen dan 268,64 persen. Keempat, jumlah penumpang angkutan rel, laut dan udara tumbuh 114,18 persen, 173,56 persen dan 456,51 persen sepanjang kuartal II/2021.

Di sisi investasi, BPKM mencatatkan realisasi investasi kuartal II/2021 yang memuaskan atau tumbuh 16,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi belanja modal APBN pada kuartal II/2021 juga tumbuh 45,56 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. Dari komponen PMTB atau investasi, semua tercatat tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh kendaraan sebesar 42,25 persen (yoy) dari -34,12 persen tahun lalu. “Pertumbuhan barang modal jenis mesin dipengaruhi oleh peningkatan seluruh jenis mesin baik produk domestik, maupun impor,” kata Margo.

Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 8,06 persen selama kuartal II/2021 secara tahunan atau year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi cukup dalam sebesar -6,90 persen. Adapun, secara kuartalan atau quarter-to-quarter (qtq) konsumsi pemerintah kuartal II/2021 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I/2021 yaitu 2,34 persen.

“Indikasi dari pertumbuhan konsumsi pemerintah adalah adanya peningkatan realisasi belanja barang dan jasa, serta belanja pegawai pada kuartal II/2021. Adapun, belanja barang dan jasa tumbuh sebesar 82,10 persen, dan belanja pegawai tumbuh 19,79 persen. Jadi peningkatan belanja barang dan jasa dan belanja pegawai pada triwulan II/2021 meningkat cukup tajam dibandingkan dengan triwulan II/2020 masing-masing sebesar 82,10 persen dan 19,79 persen,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) selama kuartal II/2021 mencapai 7,54 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal II/2021 yang terkontraksi dalam sebesar -8,61 persen. Kepala BPS Margo Yuwono menyebut pendorong dari pertumbuhan PMTB di kuartal II/2021 di antaranya adalah realisasi belanja modal APBN kuartal II/2021 yang tumbuh sebesar 45,56 persen, dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2020.“Jadi, belanja modal dari APBN itu tumbuh 45,56 persen jika dibandingkan dengan kondisi triwulan II/2020,” kata Margo pada konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II/2021 secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Selanjutnya, realisasi investasi BKPM pada kuartal II/2021 yang tumbuh 16,21 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020 juga ikut mendorong pertumbuhan investasi. Selain itu, pertumbuhan investasi turut didorong pula oleh tiga jenis barang modal. Pertama, pertumbuhan barang modal jenis kendaraan yang dipengaruhi oleh peningkatan produk kendaraan domestik. Kedua, pertumbuhan barang modal jenis lainnya yang berasal dari domestik maupun impor.”Demikian juga pertumbuhan barang modal jenis mesin mengalami peningkatan untuk seluruh jenis mesin, baik berasal dari domestik maupun impor,” jelasnya.(BIS/MKM)