# Tags
#Kampus

Glady’s dan Christine, Lulusan Terbaik STBA-PIA Medan 2021

Membanggakan orang tua tentu jadi impian setiap orang. Membanggakan orang tua tentu bisa dari berbagai pencapaian atau prestasi. Tidak terkecuali pencapaian di bidang pendidikan.Setiap wisuda di kampus, pimpinan kampus selalu memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik. Pencapaian menjadi lulusan terbaik ketika wisuda, juga salah satu cara membanggakan orang tua tentunya.

Itulah yang dilakukan Glady’s Phesia dari Prodi Sastra China yang lulus dengan cumlaude dengan IPK 3,94 dan Christine dari Prodi Sastra Inggris dengan IPK 3,56. Keduanya lulusan dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Medan, yang menggelar Wisuda ke-10, Sabtu (18/12/2021)

Glady’s Phesia
Putrid Alm.Hong Sing Salim & Tuty ini mengambil Program Studi Sastra China berawal dari keinginannya untuk memahami arti dari lirik lagu Tiongkok yang didengarnya. Glady’s suka mendengar lagu Tiongkok dikarenakan memiliki nada yang nyaman didengar dan lirik yang sangat berhubungan dengan kehidupan nyata.

“Namun karena saya hanya belajar Bahasa Mandarin di sekolah dan tidak pernah mengambil les Bahasa Mandarin, kemampuan Bahasa Mandarin saya kurang bagus. Kemudian, saya mengetahui bahwa di Medan ada perguruan tinggi yang memiliki jurusan Bahasa Mandarin. Jadi saya langsung membulatkan tekad saya untuk mendaftar dan menggunakan waktu saya untuk belajar Bahasa Mandarin di STBA-PIA”,ujarnya..

Glady’s dan Keluarga

Ditanya cara saya belajar di rumah, Glady’s mengatakan dia mempelajari sendiri bahan yang ada di buku pelajaran sebelum dijelaskan oleh guru, mengerjakan soal latihan yang ada di buku pelajaran sebelum disuruh ataupun dijelaskan oleh dosen, mengulang kembali pelajaran yang telah dijelaskan oleh dosen, kemudian menuliskan kembali setiap kosa kata yang telah dipelajari.

Sedangkan, cara belajarnya di kampus, Glady’s mengatakan selalu hadir dengan tepat waktu (tidak telat), meletakkan handphone di dalam tas ataupun laci meja (ketika harus mencari data baru mengeluarkan ponsel sebentar untuk mencari data), mendengarkan dengan seksama penjelasan dosen, mencatat setiap hal yang diucapkan oleh dosen (yang berhubungan dengan pelajaran), serta konsentrasi yang tinggi.

“Cara belajar di kampus secara luring maupun daring tidak ada perbedaan yang terlalu jauh. Maksudnya, dosen selalu melakukan yang terbaik baik secara luring maupun daring untuk memberikan ilmu. Mungkin salah satu hambatan saat belajar luring adalah masalah transportasi dan waktu, dikarenakan saya harus mengejar waktu untuk berangkat dari kantor ke STBA PIA. Ssedangkan saat belajar daring, hambatannya adalah sinyal. Namun, setiap perjalanan pasti ada hambatan. Hambatan inilah yang akan mendorong kita untuk berusaha lebih keras agar bisa mendapatkan masa depan yang lebih cerah”,paparnya.

Ditanya soal dosen di kampusnya, Glady’s mengatakan setiap dosen memiliki karakteristik sendiri, namun tujuan utama mereka dalam mengajar tetap sama, yaitu memberikan ilmu mereka kepada kita. “Setiap dosen akan mengajari kita dari awal supaya kita bisa mengerti. Kemudian, kita juga akan mendapatkan pembelajaran cara menulis skripsi pada semester 6. Sehingga pada saat penulisan skripsi, kita bisa menyelesaikannya dengan baik. Layanan admin di kampus sangat baik. Kita selalu diinfokan pengumuman terkait kegiatan /seminar, sehingga kita bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil bagian”,tambahnya.

.
Setelah ditinggal ayahnya lima tahun yang lalu, praktis hanya sang Ibu sebagai orang tua tunggal yang selalu menjadi pemberi semangat baginya. “Ibu saya selalu mendukung serta memberi pengarahan terkait apa yang akan saya lakukan. Selain ibu, masih ada paman dan bibi yang telah membantu biaya saya untuk kuliah. Kemudian, kedua adik saya yang selalu menyemangati saya”,paparnya.

Setelah wisuda, Glady’s berencana untuk memberikan ilmu yang telah diperolehnya kepada mereka yang ingin mengetahui dan mempelajari Bahasa Mandarin, sebab menurutnya mampu menguasai bahasa asing merupakan suatu kelebihan yang bisa dibanggakan.

Christine
Putrid Tjin Huat & Lily ini mengatakan, bahwa hal utama yang mendorongnya untuk ambil Program Studi Sastra Inggris karena hobi, sebab sejak di bangku SMP dia punya ketertarikan yang cukup besar dalam bahasa asing terutama Bahasa Inggris. “Ketika melihat orang-orang yang fasih Bahasa Inggris, saya juga ada rasa keinginan supaya lancar berbahasa asing seperti mreka”,ujarnya.

Christine dan Keluarga

Ditanya soal cara belajar di rumah, menurutnya dilakukannya sepulang kerja. “Saya mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan oleh dosen, berhubung juga saya sambil kerja. Jadi hanya sewaktu pulang kerja saya sempatnya. Kalau di kampus itu saya berusaha untuk selalu aktif di kelas seperti selalu hadir di kelas, datang tepat waktu, mengerjakan tugas yang diberikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dosen”,paparnya.

Ia menambahkan, proses belajar di kampus sebelum pandemik lebih efektif karena kan face to face, jadi pikiran tetap fokus. “Tapi semenjak covid ini lebih banyak melalui zoom, kadang kalau bad connection susah juga. Walau begitu saya tetap berusaha untuk tetap mengikuti pelajaran sampai akhir”,tandasnya.

Kemudian cara mengajar dosen di kampus pun menurutnya cukup bervariasi, sesuai karakter setiap individu. “Tapi cara mereka mengajar itu mostly bagus, kalau ada yang kurang dimengerti pasti dijelaskan sampai tuntas. Terlebih lagi dosen-dosen kami selalu sabar menghadapi mahasiswa/i nya di kelas”,jelasnya.

Disaat Christine hampir menyerah karena sempat berpikir tidak akan sempat mengejar deadline untuk wisuda tahun ini, menurutnya dukungan dari orang tua dan keluarga sangat besar. “Support orang tua dan keluarga saya membuat saya bangkit lagi dari putus asa itu, sehingga saya bisa lulus tepat waktu dan plus-nya mendapat penghargaan nilai IPK tertinggi di program studi Sastra Inggris. Karena motto saya If you never try, you will never know. Dan setelah wisuda, rencana saya akan lebih fokus untuk ke pengembangan karir ya, kalau ada kesempatan”,ujarnya mengakhiri perbincangan dengan KampusMedan.com.(RED/MBB)