# Tags
#Kampus

FEB UHN Sukses Gelar Webinar “New Landscape of Accounting”

KampusMedan – Medan, Prodi Akuntansi dan Adm Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas HKBP Nommensen Medan sukses menggelar webinar dengan topik “New Landscape of Accounting” dengan narasumber Dr.Chandra Situmerang Ak .CA.CPA, CRMP yang dihadiri 400 lebih peserta secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Webinar yang dimoderatori Kaprodi Adm Pajak UHN Rimbun CD Sidabutar SE MSi, dihantar oleh Dekan FEB UHN Dr.Jadongan Sijabat SE MSi. Jadongan Sijabat mengapresiasi narasumber Dr.Chandra Situmeang, dan berharap webinar “New Landscape of Accounting” membawa sejumlah benefit.“Semoga webinar ini membawa benefit kepada Prodi Akuntansi dan Prodi Adm Pajak FEB UHN, menambah wacana tentang masa depan profesi akuntan dan mendapatkan isu-isu terbaru akuntansi di era Revolusi Industri 4.0. Moga webinar ini juga membawa benefit kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Sumatera Utara”,ujarnya.

Webinar tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UHN, Dr.Sindak Sidauruk mewakili Rektor UHN. Menurutnya kita tidak bisa mengelakkan diri dari digitalisasi, termasuk pengaruhnya ke bidang akuntansi. “Apakah bidang akuntansi akan diambilalih teknologi digitalisasi? Semoga pertanyaan ini terjawab lewat webinar sore ini, karena adanya kekhawatiran profesi akuntan akan hilang digantikan teknologi digital, meskipun saya yakini bahwa akuntan sebagai manusia sejatinya adalah decision maker”,tegasnya.

Dr.Chandra Situmeang selaku Sekretaris IAI Sumut, Dosen UNIMED dan narasumber pada webinar tersebut menjelaskan sejumlah dampak Revolusi Industri 4.0 di bidang akuntansi, seperti perhitungan profitabilitas dan nilai perusahaan menjadi semakin intangible dan kompleks, sistem informasi yang membuat SDM akuntansi menjadi lebih sedikit, akuntan menjadi bagian yang terintegrasi dalam pengambilan keputusan strategik, pencatatan asset menjadi semakin absurd karena nilai perusahaan tidak lagi dominan ditentukan “underlying asset”-nya.

Wakil Rektor III Dr.Sindak Sidauruk mewakili Rektor UHN membuka webinar secara resmi

Ia menambahkan sejumlah fakta di era Revolusi Industri 4.0, yaitu efisiensi ekstrim dan inovasi yang tinggi, sebab siapa atau perusahaan mana yang tidak efisien akan bangkrut. Bahkan rentang waktu 2015-2025 akan hilang sebanyak 1,5 miliar pekerjaan. Peluang untuk menjadi usaha besar tidak ditentukan oleh kepemilikan asset yang besar, sebab ada ide ada angel investor. Inovasi dan kreativitas adalah key success.

“Inovasi dan kreativitas adalah celah bagi akuntan untuk tetap eksis. Akuntan harus dilibatkan dalam business process, sehingga keputusan yang diambil manajemen perusahaan akan semakin berkualitas. Kalau mindset kita akuntan hanya mencatat transaksi, maka profesi akuntan memang betul akan hilang. Jadi akuntan harus punya business understanding skills, agar mampu menjawab tantangan dan mampu menjadi decision maker”,tegasnya.

Untuk itu, Chandra Situmeang memberi masukan kepada Prodi Akuntansi, harus menangkap sebuah trend untuk dibuat menjadi call to action, antara lain akuntan harus mampu membuat pelaporan korporat, audit dan asuransi, manajemen keuangan lanjutan, manajemen strategic dan kepemimpinan, manajemen perpajakan, sistem informasi dan pengendalian internal dan akuntan manajemen lanjutan, supaya kedepan akuntan akan masuk ke level manajemen strategik, sehingga menjadi decision maker dan kemampuan Bahasa Inggris sebagai keharusan.

Sejumlah pertanyaan mengemuka baik dari dosen maupun dari mahasiswa tentang perlu tidaknya sertifikasi profesi akuntan, perbandingan profesi appraisal yang diminta oleh pembeli atau penjual dengan opini akuntan, pentingnya intrapersonal skills seorang akuntan.

Di bagian akhir, pertanyaan mahasiswa menanyakan konsep empati dalam konsep bisnis dan akuntansi. “Dalam memahami proses bisnis berjalan, akuntan berusaha mengikuti betul proses bisnis sedemikian rupa, supaya paham mengapa harga sebuah produk mahal karena entertaint, atau secara natural ada obat yg expired ongkosnya akan ditanggung obat yang laku”,tambahnya.

Menjawab ketakutan mahasiswa Prodi Akuntansi dan alumni Prodi Akuntansi tentang masa depan pekerjaan mereka, Chandra Situmeang ketakutan tersebut wajar dan justru bagus kalau diimbangi dengan pemahaman tentang alasan ketakutan. “Kalau anda takut karena tahu, itu bagus, berarti anda tahu apa langkah yang perlu diambil selanjutnya. Kemampuan bahasa Inggris suatu keharusan, meskipun bukan lagi kelebihan. Ada tapi sejumlah call to action kita bahas, persiapkan lah itu”,pungkasnya.
(RED/MBB)