# Tags
#Kampus

FE UMN Al Washliyah Gelar Pelatihan Inovasi Produk Berbasis Kearifan Lokal Pada IKM di Kelurahan Kota Matsum II Medan

KampusMedan – Medan, Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah (FE UMN AW, ) menggelar kegiatan pelatihan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kelurahan Kota Matsum II Medan, Jumat (4/11/2022), bertempat di Rumah Gizi Kelurahan Kota Matsum II Kecamatan Medan Kota.

Pelatihan bertajuk “Inovasi Produk Berbasis Kearifan Lokal” mendapat pendanaan dari Hibah Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, workhop menghadirkan dua narasumber dari kalangan praktisi, yakni Putri Nasution SS, M.Hum (Business Woman Puri Aren Cair) dan Dr. Anggia Sari Lubis SE, M.Si (Dosen Fakultas EKonomi UMN AL Washliyah).

Putri Nasution menjelaskan, potensi yang dimiliki Kelurahan Kota Matsum II dapat dikembangkan, dikarenakan sangat banyaknya industri kecil dan menengah yang ada.  IKM yang ada di Kelurahan Kota Matsum II dominan diisi oleh industri kuliner.

Menurut Putri, untuk mendukung seluruh potensi yang ada di Kelurahan Kota Matsum II, kegiatan pelatihan inovasi produk dengan mengimplementasikan kearifan lokal suatu daerah penting agar produk yang dihasilkan tersebut bisa dikembangkan. “Selain dengan upaya inovasi produk, kolaborasi dengan komunitas pengusaha juga dapat menjadi strategi dalam meningkatkan inovasi produk,” tambahnya.

Kehadiran tim pengabdian kepada masyarakat FE UMN AW disambut baik oleh Lurah Kota Matsum II, Desi Chalizah Harahap S.STP, MSP. Desi berharap, program pengabdian kepada masyarakat FE UMN AW  yang ditujukan bagi pelaku IKM di Kelurahan Kota Matsum II dapat mendorong pengusaha IKM membuat produk unggulan. “Mudah-mudahan kita mendapatkan ilmu dan pemahaman dari para narasumber”, ungkap Desi.

Pelatihan diawali dengan pemaparan oleh Dr. Anggia Sari Lubis SE M.Si tentang inovasi produk. Dilanjutkan dengan mengungkap potensi kearifan lokal untuk inovasi produk oleh Putri Nasution, SS M,Hum.

Menurut  Putri, terutama pada industri kuliner, kearifan lokal sangat mudah untuk diimplementasikan. Seperti membut penganan risol dengan citarasa rendang padang, dimsum, kudapan ringan  dengan cita rasa khas daerah di Sumatera Utara.

Selanjutnya penting pula bagi IKM untuk mulai mengarah pada pengembangan branding dan digital marketing agar dikenal khalayak luas. “Dengan begitu, produk inovatif kearifan lokal dari Kelurahan Kota Matsum II dapat go national bahkan go international,” tegas Anggia.(REL/MBB)

 

 

Inilah Sosok Guru di Hati Mereka