# Tags
#Bisnis

FAPDes dan DPC IWAPI Kota Medan Gelar Talkshow “Pemberdayaan Wanita dalam UMKM”

KampusMedan – Medan, Forum Akademisi dan Praktisi Desa (FAPDes) dan DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Medan sukses menggelar talkshow bertajuk “Pemberdayaan Wanita dalam UMKM”, yang dilaksanakan di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) Medan, Kamis (28/7/2022).

Pada acara tersebut, ditampilkan dua orang narasumber, yaitu Direktur Politeknik WBI yang juga Dewan Pengawas FAPDes, Dr.Jenny Elisabeth dan Ketua DPC IWAPI Kota Medan, Ade Mora Nasution.

Dalam sambutannya, Ketua Umum FAPDes Dr. Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si, CA, CBV, CERA mengatakan, peran wanita dalam menjalankan UMKM tidak dapat dianggap main-main. Bahkan Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa perempuan adalah pelaku bisnis yang sangat penting dan peranannya sangat besar dalam UMKM.

“Hal ini didukung data Kementerian Koperasi dan UMKM, bahwa mayoritas pelaku usaha UMKM adalah wanita. Di tingkat usaha mikro, 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Untuk tingkat usaha kecil, terdapat 56 persen dari 193.000 usaha kecil pemiliknya perempuan. Sementara untuk usaha menengah, 34 persen dari 45 ribu pelaku usahanya adalah perempuan (data per Januari 2022)”,ujarnya.

Ia menambahkan, wanita sangat berperan dalam perkembangan UMKM di Indonesia dan Kota Medan secara khusus. Berlatarbelakang kondisi tersebut, maka DPC IWAPI Kota Medan bersama FAPDes dan dengan dukungan Politeknik WBI menyelenggarakan kegiatan talkshow hari ini. “Harapan kami, melalui kegiatan ini pelaku UMKM wanita semakin kokoh, semakin banyak dan juga sesuai dengan visi dan misi FAPDes. UMKM wanita di desa juga akan terbantu dan semakin maju dengan adanya MoU DPC IWAPI Kota Medan dan FAPDes”,jelasnya.

Beragam isu dan pertanyaan dari para peserta talkshow yang terdiri dari mahasiswa UMN,UISU,UMA, UNPRI dan STAI Al Ishlahiyah Binjai, dosen dan pengusaha wanita lainnya, antara lain karakter wanita yang banyak menginisiasi UKM, bagaimana mendorong wanita memajukan usahanya, apa kemampuan yang perlu dikembangkan pengusaha wanita, tantangan dan hambatan yang dihadapi wanita menjalankan usahanya dan masa depan UKM di Indonesia.

Ketua DPC IWAPI Kota Medan, Ade Mora Nasution mengatakan, dibutuhkan skill mumpuni dari wanita yang berperan untuk kemajuan usaha. “Harus visioner, masuk dan mengikuti komunitas penting dalam pengembangan usaha, karena melalui komunitas kita bisa saling membantu dan saling mengisi kekurangan”,ujar Ade Mora Nasution.

Ade menegaskan, bahwa masa depan UMKM wanita ke depan sangat baik, karena terbukti dalam situasi sulit bahkan pandemi, terbukti selalu wanita bisa bertahan, bahkan kreatif dalam memodifikasi produk-produk.

Menurutnya IWAPI Kota Medan berusaha membuat modifikasi makanan-makanan yang enak, jangan yang itu-itu saja, jangan hanya yang sudah dijual orang banyak, kalau bisa membuat pembaruan kenapa tidak.“Misalnya bagaimana meramu sebuah risol yang bentuknya biasa-biasa saja tapi bisa menjadi berbeda dengan ygan lain. Tapi ingat, kalau wanita tangguh membantu perekonomian keluarga, harus tetap juga paham dengan kodratnya sebagai ibu dan istri”,tegasnya.

Direktur Politeknik WBI Dr.Jenny Elisabeth mengatakan, kalau para wanita mau buka usaha, harus tahu apa tujuan yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, siapa targetnya.

Dr.Jenny Elisabeth memberikan tips kepada para wanita pengusaha UMKM, untuk tetap menjalankan bisnis dengan SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Relevant, Timebased).(Olivia/Wildani/Mangasi)