# Tags
#Kampus

Dosen FE UNPRI Gelar PKM Pelatihan Peternakan Lebah kepada Warga Kampung Baru Medan

KampusMedan – Medan, Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) Medan melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa Pelatihan Peternakan Lebah Madu kepada puluhan warga Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, Sabtu (22/10/2022) di Gedung Museum Perkebunan Indonesia Medan yang berlokasi di Jln. Kotamso Medan.

Terdapat 7 kelompok dosen yang terlibat Dalam PKM Pelatihan Peternakan Lebah Madu tersebut, masing-masing kelompok dosen FE UNPRI memilih topik dari berbagai aspek. Antara lain Kelompok yang diketuai Yovie Ernanda SE,MM, anggota Ricky Rafii Ritonga SE,MM, Mangasi Butarbutar SE,MM, Januardin SP.MM, Rosinta Romauli Situmeang S.Pd., M.Si, Holfian Daulat Tambun Saribu SE.MM,  dengan judul “Pemanfaatan Media Online dalam Meningkatkan Pemasaran Hasil Produksi Lebah Madu Masyarakat Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun”.

Kelompok Yovie dkk

Kemudian Kelompok yang diketuai  Ina Namora  Putri Siregar SE.MSi, anggota  Winda Sri Astuti Doloksaribu SE.MSi, Maisara Batubara SE.MSi, Esther Praja Anggriany Panggabean SE.MSi, Lasma Ria Tampubolon SP.MSi, Devi Alvionita Alindra  SS.MSi, dengan judul “Pelatihan Social Media Marketing sebagai Media Pemasaran UKM Madu Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun”

Kelompok Ina Namora dkk

Kelompok yang diketuai Rafida Khairani, S.E.I., M.Si dengan anggota Rahmat Alamsyah Harahap, SP, MM, Kristi Endah Ndilosa Ginting, SE, MM, Afriza Amir S.E,. M.Si, Khana Saputri S.M., M.M, Drs. Jarunjung Hutagaol, M.MA
dengan judul “Pengembangan Usaha Budidaya Lebah Madu Trigona sp (STRINGLESS BEE) sp Sebagai Ekonomi Alternatif pada Masyarakat Perkotaan (Urban Bee) di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun ”,.

Kelompok Rafida dkk

Kelompok yang diketuai  Yeni Rafita Sihombing SPd.MSc, anggota  Mesrawati SE.MSi, Ninta Katharina SE.MSi, Rosmita Sari Siregar SPdI.MPd, Agus Tina SAk.MAk.CAP.CPTT.BKP dengan judul “Pengenalan Akuntansi Transaksi dalam Pemanfaatan Lebah Madu untuk UMKM di Kelurahan Kampung Baru”,

Kelompok Yeni Rafita dkk

Kelompok yang diketuai Mila Yulia Herosian SPd.M.MPd, anggota Herlina Novita SE.MSi, Melfrianti Romauli Purba,SP.MM, Nurmaida Ginting SE.MSi, Riko Fridolend Sianturi SSos, MSi, Tuty Nainggolan SKom.MM dengan judul “Sosialisasi dan Pelatihan Pengembangan Usaha Lebah Madu dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Keluarga di Kelurahan Kampung Baru”.

Kelompok Mila dkk

Kelompok yang diketuai Mas Intan Purba SSi.MSi, anggota Melkyory Andronicus SE.MM, Jamaluddin SE.MSi, Dhita Andriani Rangkuti8 SE.MM, Muhammad Agung Anggoro SE.MSc, Nurul Wardani Lubis SE.MSi, dengan judul “Pemanfaatan Budidaya Lebah Madu sebagai Media TerapiGuna Peningkatan EkonomiMasyarakat Kelurahan Kampung BaruKecamatan Medan Maimun”.

Kelompok Mas Intan dkk

Kelompok yang diketuai Isna Asdiani Nasution SSos.MIKom, anggota Ike Rukmana Sari SE.MM, Wirda Lilia SE.MM, Fuji Astuty SPd.MSi, Tantri Octora Dwi Syah Putri SSi.MSi, Annisa Nauli Sinaga SE.MSi, dengan judul “Peran E-Commerce Dalam Memasarkan Hasil Produksi Lebah Madu untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun”.

Kelompok Isna Asdiani Nasution dkk

Kelompok dosen FE Unpri yang melakukan PKM tersebut menghadirkan peternak Lebah yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Perlebahan Daerah (Apida) Sumut menjadi narasumber, yang dalam kesempatan tersebut diwakili Sekretaris Apida Sumut, Sutrisno.

Sutrisno menjelaskan, ternak lebah merupakan perawatan koloni lebah madu yang menetap di sarang. Peternak lebah dapat mengumpulkan madu serta produk lain dari sarangnya, seperti lilin lebah, propolis, pollen, serta royal jelly.

Budidaya Lebah menurut Sutrisno punya prospek yang bagus, sangat cocok dijadikan wirausaha baru dalam menopang ekonomi keluarga. Selain tidak memerlukan lahan yang luas, budidaya lebah menurutnya juga tidaklah terlalu sulit, dan mudah dipelajari.

Sutrisno (kiri berdiri) ketika menyampaikan paparannya tentang cara beternak lebah kepada warga dan dosen FE Unpri

Sutrisno menjelaskan langkah-langkah budidaya lebah, antara lain menyiapkan segala perlengkapan, utamanya rumah lebah, yaitu kotak kayu. Kemudian memilih bibit Lebah yang unggul, salah satunya yang paling banyak dibudidayakan masyarakat saat ini adalah Apis Mellifera.

Apis Mellifera tergolong jenis lebah unggul sejak tahun 1841 sampai sekarang. Lebah apis mellifera memiliki koloni yang bertahan lama. Apis Mellifera jenis unggulan para peternak lebah. Itu karena produksi madu dari lebah ini tergolong sangat tinggi, mencapai 40 kilogram per tahun untuk satu koloni. Lebah Apis Mellifera mampu beradaptasi dalam berbagai jenis iklim.

Apis Mellifera merupakan jenis lebah yang membutuhkan sumber pakan yang cukup banyak. Koloni lebah mampu bertahan dalam cuaca dingin. Ketahanan lebah terhadap penyakit juga salah satu keunggulannya. Lebah apis mellifera produktif menghasilkan madu.

Sejumlah peralatan yang dibutuhkan selain rumah lebah adalah alat pengasap, guna menjinakkan lebah madu yang agresif ketika proses panen. Kemudian, siapkan pakaian pelindung diri yang tebal juga dilengkapi masker pelindung wajah dan kepala

Kemudian, siapkan sapu sikat, sarung tangan, penyekat, serta tempat makan di dalam kotak kayu rumah lebah tersebut. Kita uga harus membingkai kayu sebagai tempat sarang madu dan pastikan lebah ratu tidak dapat keluar dari kotak kayu itu.

Kemudian kita menanam beberapa bunga di area sekitar budidaya ternak lebah madu. Hal itu berfungsi sebagai sumber makanan lebah, yaitu nektar bunga. Satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah hindari tempat yang ramai. Selain itu, pastikan suhu ideal tempat ternak lebah sekitar 25°C.

Bentuklah rumah lebah kotak seperti peti kayu dengan lebar 25 cm dan panjang antara 30 cm sampai 40 cm. Isi kotak itu dengan beberapa bingkai kayu. Selain itu, kotak rumah lebah tersebut juga dapat dibangun menggunakan kayu jati yang terkenal kokoh.

Menurut Sutrisno, kita bisa mendapatkan bibit lebah di petani lebah yang berpengalaman. Pastikan bibit lebah yang kita pilih adalah bibit unggulan. Bibit lebah yang diperlukan meliputi lebah ratu, lebah pekerja, serta lebah jantan. Bibit yang telah diperoleh lantas dipindahkan ke sarang kotak kayu ataupun rumah lebah.

Didalam stup lebah (rumah lebah) tidak perlu di oleskan royal jell. Cukup dengan adanya lebah ratu semua koloni sudah berkumpul di dalam stup. Royal jelly merupakan makanan khusus untuk lebah ratu atau calon lebah ratu saja. Lebah pekerja dan pejantan tidak mendapatkan makanan dari royal jelly hanya cukup nectar dan pollen. Didalam budidaya lebah Apis mellifera tidak boleh di sebutkan kita bisa menyediakan air gula disekitar stup lebah karena di dunia perlebahan itu namanya madu SOS (madu syrupan), madu syrupan adalah madu yang didapat bukan dari nectar tanaman tetapi dari sumber air gula ini sangat dilarang keras dalam dunia perlebahan.

Hal yang tidak boleh luput dari perhatian adalah kebersihan rumah lebah. Sutrisno mengatakan kita wajib membersihkan rumah lebah secara berkala. Sebab, apabila dibiarkan begitu saja, rumah lebah terancam diserang rayap.

Selain itu, kita juga harus memotong rumput liar di bawah rumah lebah dan memastikan bunga-bunga yang kamu tanam cukup untuk makanan lebah. Perlu diketahui, proses panen lebah madu bisa sedikit merepotkan. Pada masa ini, kita harus mempersiapkan secara matang karena lebah bisa menjadi agresif. Ketika mulai panen, pastikan kita mengenakan peralatan lengkap agar tidak tersengat lebah.

Rahmat Alamsyah Harahap, SP, MM ketika menyampaikan paparannya

Beternak lebah madu memiliki banyak manfaat, apalagi untuk kesehatan manusia. Madu yang dihasilkan oleh lebah madu juga terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tentu saja khasiat yang lebih lengkap dapat dirasakan apabila melakukan budidaya lebah madu sendiri, alih-alih membeli produk madu yang sudah dicampur dengan bahan tambahan lainnya.

Narasumber kedua, yaitu Rahmat Alamsyah Harahap, SP, MM, yang juga dosen FE Unpri, menjelaskan saat ini yang lebih banyak dibudidayakan di beberapa daerah adalah jenis lebah stingless bee/lebah tidak bersengat, dan ini termasuk dalam lebah yang dapat dibudidaya di wilayah perkotaan (konsep urban bee) atau di rumah, karena sifat lebah tidak agresif dan aman dari sengatan lebah.

“Lebah stingless bee memiliki harga jual madu lebih mahal dari madu jenis Apis spp lainnya dan mempunyai khasiat madu 5 x dari lebah lainnya disamping itu kadar fruktosa (gula) lebah stingless bee hanya 12 – 20% saja (lebih sehat) sementara madu jenis Apis spp kadar fruktosa (gula) bisa 40 – 60%. Untuk sumber pakannya pun bisa dari bunga yang ada disekitaran rumah saja. Kalau jenis Apis mellifera lebih menyukai bunga tanaman yang tinggi-tinggi karena mereka cendrung terbang dipohon-pohon tinggi”,ujar Rahmat.

Kelompok Mila dkk

Menurutnya, untuk konsep budidaya lebah madu di wilayah perkotaan , untuk menambah pendapatan masyarakat di wilayah perkotaan lebih cocok budidaya jenis lebah Stingless bee, dimana budidaya lebah ini tidak membutuhkan tempat yang luas, minim sumber pakan (nectar & poleh) hanya bunga di sekitaran rumah saja, tidak bersengat, mudah perawatan. “Kalau jenis lebah Apis mellifera tidak bisa dibudidayakan di perkotaan, jenis ini cendrung di sekitaran hutan lindung atau di tanaman perkebunan karet, kopi, kopi, HTI (pohon Akasia mangium dan Akasia carpa) dll.

Usai penjelasan di ruangan, kemudian Sutrisno menunjukkan langsung bagaimana membuat kotak/rumah lebah, bagaimana membersihkan rumah lebah, bagaimana cara melakukan panen madu. Bahkan pada kesempatan itu dilakukan terapi lebah dengan menyengatkan lebah kepada kepada beberapa dosen dan warga, yang sering merasa sakit di kepala, sakit pinggang dan sakit pergelangan kaki.

Sebelumnya, Direktur Museum Perkebunan Indonesia Medan, Drs.Sri Hartini MSi menyambut baik PKM dosen FE Unpri berupa pelatihan peternakan lebah. Dia berharap lewat pelatihan tersebut, masyarakat yang ada di kawasan Kelurahan Kampung Baru Medan Maimun mampu menambah penghasilan tambahan untuk mendukung ketahanan ekonomi keluarga.(RFED/MBB)