# Tags
#Kampus

Medan dan Pematang Siantar Tak Boleh Belajar Tatap Muka

KampusMedan – Jakarta, Secara nasional pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mengalami tren penurunan. Meski masih dinamis, namun ini merupakan sebuah kemajuan karena penerapan PPKM Level 4 di sejumlah daerah di Tanah Air.Bahkan khusus di luar Jawa dan Bali, untuk wilayah yang menerapkan PPKM Level 3, sudah boleh memulai kegiatan belajar dan mengajar tatap muka, kecuali Medan dan Pematang Siantar yang masih Level 4. Jumlah yang diperbolehkan adalah 50 persen kapasitas dan dengan protokol kesehatan ketat.

Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali, Airlangga Hartarto, Senin (9/8/20210. “Sementara di luar Jawa dan Bali memang ada kenaikan sebesar 1,24 persen. Ini membuat luar Jawa dan Bali memiliki kontribusi sebesar 46,5 persen terhadap kasus nasional,” ujarnya.

Beberapa yang meningkat adalah di Sumut (25.065 kasus), Kaltim (20.116), Sumbar (14.428) dan Riau (13.448). Namun ada pula beberapa provinsi yang turun seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepri, Maluku, Maluku Utara, NTT dan NTB serta Papua Barat.

Untuk peningkatan vaksinasi dan testing serta tracing di luar Jawa dan Bali juga terus ditingkatkan. Targetnya per 1000 ada 10 testing. Selain itu terus dilakukan PPKM yang ketat di sejumlah wilayah. Selain itu juga dibentuk isolasi terpusat.

Untuk vaksin, di luar Jawa dan Bali selama Juli dan Agustus sudah didistribusikan 10, 6 juta vaksin. Kemudian dijadwalkan pula sebanyak 6 juta vaksin pada 12 Agustus. Selanjutnya pada 16/17 Agustus akan dikirimkan 5,6 juta dosis lagi. Pada minggu ke-3 Agustus, diharapkan terkirim 34,8 juta dosis vaksin ke luar Jawa dan Bali.Untuk testing dan tracing, Airlangga memuji provinsi Kaltara yang sudah mencapai testing sebanyak 75 persen dan Kaltim sekitar 65 persen.

Untuk mobilitas masyarakat sendiri, Airlangga menyatakan sudah terjadi penurunan terutama di hampir seluruh provinsi luar Jawa dan Bali. Namun di Sumbar mobilitas masih tinggi sebesar 0,8 persen dan NTT 2,8 persen serta Riau 6,3 persen.“Untuk itu pemerintah akan terus menekan berbagai kegiatan di beberapa wilayah tersebut serta memonitor tren kenaikan kasus aktif di luar Jawa dan Bali,” kata Airlangga.

Dari hasil evaluasi PPKM ini pemerintah melihat bahwa 45 kan dan kota di luar Jawa dan Bali masih perlu ditindaklanjuti dan pemerintah mempersiapkan isolasi terpusat di luar Jawa.“Pemerintah bahkan akan mengunakan fasilitas dari kapal Pelni yang sudah disiapkan oleh menteri Perhubungan. Kapal tersebut akan dipersiapkan di Medan, Bitung, Sorong dan Bandar Lampung,” ungkap Airlangga.

Selain itu juga mempersiapkan fasilitas gedung di daerah juga dilakukan seperti wisma atlet, asrama haji, balai diklat, sekolah dan rusun. “Fasilitas ini akan disediakan oleh KemenPUPR,” ucap Airlangga.

Daerah yang akan disediakan antara lain Sumut, Sumbar, Riau dan beberapa daerah lain, yang meningkat tinggi. “Diharapkan minggu depan sudah tersedia fasilitas tersebut,” ujar Ketua Umum partai Golkar ini.Khusus di luar Jawa dan Bali akan dilakukan perpanjangan selama dua minggu, 10-23 Agustus. Ini diambil karena di luar Jawa dan Bali terus meningkat.

Sementara di Jawa dan Bali sendiri sudah menurun. PPKM Level 4 di luar Jawa Bali akan ada di 45 kab/kota, level 3 di 302 kab/kota, dan level 2 di 39 kab/kota.
Beruntungnya di luar Jawa dan Bali, khusus di PPKM level 3, sudah bisa dilakukan kegiatan belajar dan mengajar tatap muka dengan max 50 persen kapasitas dengan prokes ketat.

Sementara restoran juga sudah bisa buka sebesar 50 persen kapasitas, mall bukan hingga pukul 20.00 dengan 50 persen kapasitas dan tempat ibadah sudah dibuka dengan maksimal 50 persen atau 50 orang.

Berikut ini 45 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang masuk dalam perpanjangan

PPKM Level 4 selama 2 minggu ke depan :

1. Banjarbaru
2. Balikpapan
3. Pringsewu, Lampung
4. Pekanbaru, Riau
5. Bengkulu Utara
6. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
7. Kutai Timur, Kaltim
8. Palu, Sulawesi Tengah
9. Tanah Laut, Kalimantan Selatan
10 Bangka, Kep. Bangka Belitung
11. Tulang Bawang Barat, Lampung
12. Banjarmasin
13. Lampung Timur
14. Siak, Riau
15. Bandar Lampung
16. Tarakan, Kalimantan Utara
17. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
18. Rokan Hulu, Riau
19. Banggai, Sulawesi Tengah
20. Batanghari, Jambi
21. Makassar
22. Dumai, Riau
23. Lampung Selatan
24. Paser, Kalimantan Timur
25. Barito Kuala, Kalimantan Selatan
26. Poso, Sulawesi Tengah
27. Palembang
28. Jayapura
29. Medan
30. Banda Aceh
31. Kupang, NTT
32. Palangkaraya, Kalimantan Tengah
33. Merangin, Jambi
34. Ende, NTT
35. Pematangsiantar, Sumatera Utara
36. Sumba Timur, NTT
37. Kotabaru, Kalimantan Selatan
38. Manado
39. Minahasa, Sulawesi Utara
40. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
41. Padang, Sumbar
42. Samarinda, Kalimantan Timur
43. Lampung Barat
44. Jambi
45. Sikka, NTT.(TBN/MKM)