KampusMedan – Medan, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut tempuh beragam metode sosialisasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yaitu standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.

Hari ini, Minggu (30/5/2021), BI Perwakilan Sumut memberikan edukasi penggunaan QRIS kepada jemaat sejumlah Gereja HKBP yang ada di Medan, dipusatkan di Gereja HKBP Immanuel Jln Pertahanan Gg Amal Patumbak Medan.Kepala Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo mengatakan, sejak BI meluncurkan QRIS tahun 2017, penggunaan QRIS terus meningkat dengan baik.

“Saat ini kalau ketinggalan dompet tidak begitu khawatir, tapi kalau ketinggalan handphone tak bisa makan siang, tak bisa melakukan transaksi elektronik, tak bisa kerja, karena semua ada di handphone. HP punya dompet elektronik, ada link berbagai sistem pembayaran. Ke depan semua merchant akan memiliki QR Code, maka semua orang juga akan memilikinya supaya bisa melakukan transaksi elektronik”,paparnya.

Menurutnya, bagi pedagang, QR Code sangat membantu menata keuangannya, karena sistem ini mampu me-record semua transaksi dengan baik. “Seperti hari ini, QR Code HKBP Immanuel misalnya memberikan beragam manfaat. Jemaat bisa scan CR Code kemudian bisa membayar persembahan atau kolekte dan ucapan syukur lainnya dengan mudah, cepat dan aman. Kondisi ini sangat membantu tata kelola keuangan gereja”, tuturnya.

Selain itu, menurutnya juga semakin mudah melakukan penggalangan dana untuk pembangunan atau keperluan lainnya. “Dimana pun jemaat HKBP Immanuel berada, bisa memberikan persembahan atau bantuan dana ke Gereja HKBP Immanuel dengan cepat dan aman, atau jemaat yang berada di Medan minta tolong kepada saudaranya di daerah lain untuk membantu pembangunan gereja atau partisipasi perayaan/acara tertentu, tinggal kirim QR Code dan seketika bisa dikirim dengan aman dan cepat. Kalau lewat transfer, harus tahu nomor rekening, cek nama lengkap pemilik rekening. Namun demikian, saya tetap meminta berhati-hati menjaga dan menyimpan handphone, hati-hati menjaga password. Kalau ponselnya hilang, lalu terjadi transaksi tanpa sepengatuan pemilik, itu bukan tanggungjawab perbankan”,pungkasnya.

Target

Ditanya target pertambahan penggunaan QRIS di Indonesia, Soekowardojo mengatakan target Bank Indonesia tentang pertambahan penggunaan QRIS tahun 2021 sebanyak 12 juta secara nasional, sedangkan target untuk wilayah Sumatera Utara mencapai 500.000 untuk tahun 2021. “Sebelumnya di Sumatera Utara sudah mencapai 250.000, sehingga kita harus mencapai 250.000 lagi hingga akhir tahun 2021. Mestinya kita bisa mencapai rata-rata 20.000 per bulan, sementara saat ini rata-rata masih mencapai 10.000 per bulan”,ujarnya.

Ditanya kendala, Soekowardojo mengemukakan pandemi Covid-19 membuat pihaknya tidak leluasa melakukan edukasi kepada masyarakat.”Selain itu, kondisi jaringan telekomunikasi juga berbeda antar daerah, padahal pendukung utama lancar tidaknya penggunaan QRIS ini adalah jaringan telekomunikasi.Itu sebabnya kita menggandeng perbankan dan lembaga keuangan non perbankan lainnya agar turut melakukan edukasi ke masyarakat”,pungkasnya.

Praktek Penggunaan QR Code

Usai sambutan Kepala Perwakilan BI Sumut, Regional Consumer Banking Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Sumut, Oscar Hutagaol, langsung mempraktekkan penggunaan QRIS kepada jemaat. Salah seorang jemaat millenial mengirim ucapan syukur ke rekening HKBP Immanuel Medan. Hanya dengan scan QR Code HKBP Immanuel, hitungan detik langsung terkirim ke rekening gereja.

Sebelumnya, pimpinan Gereja HKBP Immanuel, Pdt.German Butarbutar STh, menyambut positif edukasi QRIS yang dilakukan Bank Indonesia bersama dengan BRI. “Terimakasih atas edukasi yang diberikan, sehingga jemaat kami mampu mengikuti perkembangan teknologi, menambah pemahaman kami soal sistem pembayaran non tunai (digital payment) seperti yang berkembang saat ini”,ujarnya.(RED/MBB)