# Tags
#Kampus

Aspek Keuangan Serta Antisipasi Risiko Pada Studi Kelayakan Bisnis

(Oleh : Glenesia Angelica, Dhea Manik, Adinda Ginting, Arif Maulana, Bella Amanda. Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara)

Dalam menentukan kelayakan suatu bisnis diperlukan penelitian terhadap rencana bisnis tersebut. Selain untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis, penelitian tersebut juga dipergunakan untuk mengetahui keuntungan bisnis tersebut dalam waktu yang belum atau tidak ditentukan.

Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan analisis kelayakan bisnis adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia dan manajemen, serta aspek keuangan/finansial.

Pada artikel ini, akan membahas mengenai aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Aspek keuangan pada bisnis mampu menjelaskan penilaian layak atau tidak suatu usaha atau bisnis tersebut.

Aspek keuangan tersebut meliputi perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis investasi beserta biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas.

Pada suatu kegiatan bisnis, dana merupakan kebutuhan yang sangat penting, dan tanpa adanya dana suatu kegiatan bisnis tidak akan dapat berjalan. Aspek keuangan adalah aspek yang menentukan berjalannya investasi yang akan dilakukan.

Dana mampu dikumpulkan dari beberapa sumber, termasuk ekuitas, utang, serta keduanya. Modal dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan sumber dananya, yakni modal asing (modal pinjaman) dan modal sendiri.

Terkait dengan studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuannya adalah untuk menilai apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan.

Jenis-jenis laporan keuangan yakni neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal. Adapun kriteria penilaian untuk menentukan kelayakan suatu bisnis atau investasi yaitu Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Event Point (BEP)

Dalam suatu bisnis juga terdapat risiko yang akan mungkin terjadi. Untuk itu perlu mengetahui mengenai antisipasi risiko. Tujuan dari antisipasi risiko yaitu mengetahui dan memahami bagaimana cara mengendalikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis.

Risiko bisnis dapat saja terjadi pada banyak aspek, seperti aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, aspek keuangan dan juga aspek produksi/operasi. Contoh risiko pada aspek keuangan adalah adanya biaya produksi yang berlebihan, ini akan berdampak pada harga jual yang tinggi sehingga produk tidak dapat bersaing.

Untuk mengatasi risiko itu, maka perlunya melakukan efisiensi serta otomatisasi produk. Dan risiko pada aspek keuangan lainnya adalah hutang, hutang merupakan sebuah bahaya dan ancaman pada bisnis. Hutang dapat membuat para pemegang saham atau pun pihak bank tidak percaya pada perusahaan, hutang dapat menambah beban perusahaan, bahkan dapat membuat perusahaan dilikuidasi. Untuk itu, perlu mengendalikan hutang-hutang agar perusahaan atau bisnis dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kebangkrutan.(REL/MBB)